Berita

Pertahanan

Anggota Komisi I: Indonesia Rugi Dua Kali Kalau Beli Satelit Pertahanan

SABTU, 01 OKTOBER 2016 | 13:43 WIB | LAPORAN:

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, menolak rencana pembelian satelit pertahanan Indonesia yang diajukan Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI.

Bukan karena tidak ingin Indonesia punya satelit sendiri, melainkan karena kekhawatirannya satelit baru itu akan ditanami alat penyadap oleh negara penjual.

"Saya tidak setuju kalau beli (satelit). Kita bisa rugi dua kali, bayar biaya pembuatan satelit sekaligus membiayai operasi intelijen negara asing untuk memantau Indonesia," ucap Tamliha.

Kalau ingin punya satelit, kata Tamliha, lebih baik Indonesia membuat sendiri. Dia yakin Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang cukup memadai untuk membuat sekaligus mengoperasikan satelit pertahanan. Apalagi, selama ini sudah banyak SDM asal Indonesia yang ikut melakukan kajian dan terlibat langsung dalam pembuatan satelit di sejumlah negara.

"SDM di dalam negeri saja banyak yang memiliki kemampuan mumpuni. Satelit itu kan bukan teknologi baru, kita pun terus memantau perkembangan terkini soal teknologi itu. Jadi, untuk apa kita beli? Siapa yang bisa menjamin kalau satelit yang kita beli itu tidak disusupi?" gugatnya.

Menurut Tamliha, teknologi penyadapan atau pencurian data sudah berkembang sangat cepat. Pencurian data lewat satelit adalah salah satunya. Karena itu, seluruh peluang pencurian informasi harus diantisipasi.

"Selain lebih aman, satelit buatan anak bangsa akan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemajuan teknologi," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari, menyatakan, pengadaan satelit pertahanan negara sangat mendesak. Sebab, selama ini Indonesia menggunakan satelit sewa dari negara lain.

"Dengan adanya satelit pertahanan, seluruh komunikasi, data dan informasi pertahanan Indonesia benar-benar aman. Karena itu, Indonesia harus memiliki satelit pertahanan sendiri," ujar politikus PKS itu di Jakarta, kemarin.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Asril Hamzah Tanjung, bahkan mengatakan, DPR dan pemerintah sepakat untuk membeli satelit pertahanan.

"Menteri Keuangan selaku pengucur dana dan Menteri Komunikasi dan Informatika selaku pengatur hak patennya sudah setuju. Bila kita terus menyewa satelit pertahanan negara lain, tentu berbahaya untuk keamanan nasional Indonesia," terangnya.

Anggaran untuk pembelian satelit itu juga sudah disiapkan, yaitu sebesar 699 juta dolar Amerika Serikat. Asril menargetkan, pembelian itu akan rampung pada 2018 nanti.

Informasi lain menyebut dana untuk pembelian satelit itu mencapai 849,3 juta dolar Amerika Serikat, dan ditargetkan meluncur pada 2019 mendatang. [ald]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Kebakaran terjadi di Cafe Mal Ciputra

Jumat, 04 Oktober 2024 | 02:05

Warganet Desak Raffi Ahmad Kembalikan Gelar Doktor HC

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:39

Pola Debat Pilkada Jakarta Tak Meniru Debat Pilpres

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:27

Judol Turunkan Kelas Menengah di Indonesia

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:12

Biden Bahas Potensi Serangan Israel di Kilang Minyak Iran

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:45

Ini Bocoran Sosok Pimpinan DPRD DKI Jakarta Dilantik Jumat Siang

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:44

Buntut Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Aktivis Minta Polisi Disanksi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:13

Mantan Ketua DPRD Kasih Pramono-Rano Kisi-kisi Masalah Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:02

Kapolda Lampung Getarkan Semangat Pilkada Damai Lewat Petikan Gitar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:52

Baznas dan MUI Terbitkan Buku Jusuf Kalla Mujahid Perdamaian Dunia

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:39

Selengkapnya