Berita

Peta Sudan/Net

Dunia

Sudan Gunakan Senjata Kimia Di Darfur?

KAMIS, 29 SEPTEMBER 2016 | 12:33 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Sudan telah melakukan setidaknya 30 serangan senjata kimia di daerah Jebel Marra, Darfur sejak Januari tahun ini.

Begitu hasil kesimpulan para ahli dari kelompok HAM, Amnesty International, Kamis (29/9).

Akibat serangan senjata kimia tersebut, Amnesty International memperkirakan bahwa ada sekitar 250 orang tewas akibat terpapar.


Serangan terbaru terjadi pada 8 Septeber lalu.

Kesimpulan tersebut muncul sebagai hasil dari analisa citra satelit, lebih dari 200 wawancara serta analisi pakar dari gambar korban cedera.

"Penggunaan senjata kimia adalah kejahatan perang. Bukti kami telah mengumpulkan data kredibel dan menggambarkan rezim yang berniat mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil di Darfur tanpa takut akan pembalasan internasional," kata Tirana Hassan, direktur Amnesty International untuk penelitian krisis.

Namun demikian laporan Amnesty Internastional tersebut dibantah oleh duta besar Sudan untuk PBB Omer Dahab Fadl Mohamed. Dalam sebuah pernyataan ia menyembut bahwa laporan Amnesty itu benar-benar tidak berdasar. Ia juga menekankan bahwa Sudan tidak memiliki jenis senjata kimia.

"Tuduhan penggunaan senjata kimia oleh Angkatan Bersenjata Sudan adalah tidak berdasar dan palsu. Tujuan utama dari tuduhan liar seperti itu, adalah untuk mengarahkan kebingungan dalam proses yang sedang berjalan bertujuan untuk memperdalam perdamaian dan stabilitas dan meningkatkan pembangunan ekonomi dan kohesi sosial di Sudan," sambungnya,

Amnesty mengatakan telah mempresentasikan temuan kepada dua ahli senjata kimia independen.

"Keduanya menyimpulkan bahwa bukti sangat disarankan paparan vesicants, atau agen blister, seperti agen senjata kimia sulfur mustard, lewisite atau mustard nitrogen," kata Amnesty dalam sebuah pernyataan.

Sebagai informasi, Sudan bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia tahun 1999 di mana anggota setuju untuk tidak pernah menggunakan senjata beracun. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya