Kamar Dagang dan Industri (Kadin)/Net
Kementerian PerdaganÂgan (Kemendag) menilai, target yang diusung Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terkait nilai ekspor Indonesia mencapai 750 miliar dolar AS atau tumbuh 500 persen pada tahun 2030, terlalu ambisius.
Dirjen Pengembangan EkÂspor Kemendag Arlinda menÂgatakan, untuk mencapai tarÂget tersebut, butuh kerja sama semua pihak.
"Ini sebetulnya ambisius ya. Karena untuk mencapai perÂtumbuhan 500 persen dalam 15 tahun artinya pertumbuhan ekspor nasional rata-rata harus mencapai 30-35 persen per taÂhun," kata Arlinda di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, harus ada terobosan di luar kebiasaan jika ingin mencapai target ini. Sebab, banyak kendala eksternal dan internal yang masih menghambat kinerja ekspor nasional.
Dari sisi eksternal, saat ini pertumbuhan perekonomian yang belum kondusif memÂbuat harga komoditas IndoneÂsia dihargai dengan nilai muÂrah. "Walaupun kuantitasnya banyak, tapi pendapatan yang dihasilkan masih belum menÂingkat, ini juga jadi kendala," sambungnya.
Sedangkan, dari sisi interÂnal, pelaku usaha juga masih kesulitan. Infrastruktur penÂdukung dalam meningkatkan efisiensi pun masih belum didapatkan secara maksimal.
"Hasilnya harga produk daÂlam negeri kerap lebih tinggi dibandingkan produk sejenis dari negara lain. Sejumlah hambatan ini lah yang harÂus dibicarakan secara serius oleh pemangku kebijakan dan pelaku usaha," pungkas dia.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, target ekspor 500 persen itu bisa dicapai apabila Indonesia maksimal dalam memanfaatÂkan potensi sumber daya alam. Dengan potensi sumber daya alam dan industri yang dimiÂliki Indonesia, seharusnya jadi peluang besar untuk naikkan volume dan nilai ekspor.
Namun, dia mengakui, untuk meningkatkan nilai ekspor, pelaku usaha dan pemerintah harus berkomitmen bersama-sama dalam memperkuat daya saing produk dan jasa yang diekspor. "Kerja sama kita harus ekstra kuat. Karena ini untuk menghentikan keterpurukan dan membangkitkan kembali ekspor Indonesia," katanya.
Benny menambahkan, penÂingkatan ekspor 500 persen juga tergantung komitmen semua pemangku kepentinÂgan. Dengan komitmen yang sejalan, nilai ekspor diprediksi mencapai 150 miliar dolar AS pada 2016.
"Perbaikan nilai ekspor saat ini mulai memperlihatkan perÂbaikan setelah anjlok seiring perekonomian global yang juga menurun," kata Benny. ***