Berita

Endre Saifoel/Net

Bisnis

Skema Subsidi Tertutup Elpiji 3 Kg Bikinan ESDM Didukung Dewan

RABU, 28 SEPTEMBER 2016 | 01:12 WIB | LAPORAN:

RMOL. Langkah Kementerian ESDM menggunakan skema subsidi tertutup guna menutupi kebocoran subsidi penggunaan elpiji 3 kg didukung dewan.

Anggota Komisi VII, Endre Saifoel berharap, skema tersebut bisa menekan kebocoran subsidi 10 hingga 15 persen.

Langkah pemerintah yang menggunakan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) terkait daftar penduduk penerima subsidi diapresiasi olehnya.‎


Dengan data ini, lanjut politisi NasDem ini, dana subsidi akan menyasar kepada 26 juta rumah tangga sasaran dan 2,3 juta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Mau tidak mau langkah ini harus diambil oleh Pemerintah, jika tidak akan selalu terjadi kebocoran," kata Endre dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (28/9).

Dia menjelaskan, dalam pembahasan RAPBN 2017 dengan DPR, Pemerintah mengajukan kenaikan subsidi terhadap gas ukuran melon ini hingga Rp 7 trilliun. Tentunya, kenaikan angka ini dinilai cukup besar di saat beberapa sektor Kementerian mengalami pemangkasan anggaran. Maka, sudah semestinya kenaikan itu harus diimbangi dengan pendistribusian yang tepat.

Dalam amatan Endre, dalam pendistribusian elpiji bersubsidi selama ini masih banyak ditemukan salah sasaran. Padahal, keberadaan subsidi diperuntukan bagi masyarakat yang kurang mampu.

"Sekarang ini elpiji 3 kg malah banyak dikonsumsi juga oleh masyarakat dari kalangan mampu, rumah makan (restoran) dan industri," tutur legislator Sumatera Barat ini.

Oleh karena itu adanya skema tersebut diharapkan pola pendistribusian elpiji yang tidak tepat sasaran tidak terulang.

"Tentunya kami apresiasi jika Pemerintah ingin agar subsidi ini fokus dan tepat sasaran," demikian Endre.

Sebelumnya, dalam rapat tanggal 20 September 2016 yang lalu, Badan Anggaran (Banggar) DPR telah menyetujui subsidi gas elpiji ukuran 3 Kg sebesar Rp20 trilliun dalam RAPBN 2017. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya