Berita

Foto/Net

Bisnis

ESDM Belum Sreg Subsidi Listrik

450 VA Dipotong
SELASA, 27 SEPTEMBER 2016 | 08:57 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Direktur Eksekutif Institut for Essential Services Re­form (IESR) Fabby Tumiwa menilai wajar pengurangan subsidi listrik yang dilakukan pemerintah, termasuk terhadap pelanggan 450 volt ampere (VA).

"Tidak semua pengguna listrik 450 VA masuk dalam kategori miskin sehingga pencabutan hal yang wajar saja agar subsidi tepat sasaran," kata Fabby kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Hanya saja, dia mengingat­kan, pemerintah harus ekstra hati-hati dalam melakukan pencabutan subsidi kepada sebagian pelanggan 450 VA. Pemerintah dan dewan harus memverifikasi lebih dalam validitas datanya. Harus di­pastikan mereka yang dicabut subsidinya memang kalangan mampu.


"Saya tekankan juga kalau data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tidak sama dengan data pelanggan listrik. Jadi perlu ada verifikasi yang lebih mendalam untuk menentu­kan rumah tangga yang layak memperoleh subsidi listrik," pintanya.

Fabby mengakui, untuk mendapat validitas data pelanggan 450 VA dan menyalurkan sub­sidi dengan tepat tidak mudah. Tapi, hal tersebut tugas harus diselesaikan pemerintah.

Seperti diketahui, belum lama ini Badan Anggaran DPR menyepakati jumlah pelanggan yang mendapat subsidi pada 2017 sebanyak 23,15 juta. Adapun pelanggan 450 VA yang mendapat subsidi hanya 19,1 juta pelanggan dari 22,8 juta pelanggan. Semen­tara pelanggan 900 VA hanya 4,05 juta pelanggan dari 22,3 juta pelanggan.

Dirjen Ketenagalistrikan Ke­menterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ber­harap DPR meninjau kembali soal putusan atas pencabutan 3,7 juta pelanggan 450 VA.

"Nanti kita bicarakan lagi untuk yang 450 VA. Kalau yang 900 VA itu klir, akan ada 18,7 juta pelanggan yang dilakukan penyesuaian," kata Jarman seperti dikutip media­online, kemarin.

Dikatakan Jarman, Kemen­terian ESDM baru sepakat soal 18,7 juta pelanggan 900 VA. Bahkan, seluruh persiapan sudah beres tinggal diimple­mentasikan. Sementara 3,7 juta pelanggan 450 VA perlu persiapan, seperti verifikasi data. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya