PT Inhutani V bekerja sama dengan Perkumpulan Penggerak Kedaulatan Pangan Nusantara (GKPN) melaksanakan groudbreaking dimulainya penanaman jagung hibrida seluas 10.000 hektar, di areal kawasan Hutan Produksi PT Inhutani V, Register 46, Kecamatan Pakuanratu, Kabupaten Waykanan, Propinsi Lampung, akhir pekan lalu.
Hadir dalam acara tersebut Penjabat Sekretaris Daerah Lampung Sutono, Wakil Bupati Waykanan Edward Antony, Dirut PT Inhutani V Endro Siswoko, Ketua GPKN Pusat Bambang Sulistomo, perwakilan dari Dandim Way Kanan, perwakilan Kapolres Way Kanan, tokoh adat tokoh masyarakat dan para petani hutan.
"Kegiatan ini murni sebagai bentuk dukungan program pemerintah Bapak Joko Widodo, yaitu kedaulatan pangan yang diprioritaskan pada swasembada gula lewat penguatan industri gula berbasis tanaman tebu, swasembada jagung, dan daging sapi," kata Direktur Utama PT Inhutani V Endro Siswoko di Jakarta.
Menurut Endro, PT Inhutani V adalah perusahaan yang mempunyai ijin Pembangunan Hutan Tanaman. Namun karena hampir seluruh areal kerja telah ada masyarakat yang melakukan aktivitas penanaman tanaman semusim, maka perusahaan berusaha melakukan upaya resolusi konflik lahan yang 'win win solution', yaitu masyarakat tetap diberikan akses lahan, bukan kepemilikan, diposisikan sebagi mitra kerja atau petani hutan dalam pembangunan hutan tanaman.
Dengan demikian kawasan hutan di areal kerja PT Inhutani V saat ini, telah menghasilkan kayu yang merupakan tanaman pokok kehutanan dan tanaman pangan baik jagung, singkong, padi maupun tebu. Ke depan dari limbah jagung akan dimanfaatkan untuk bahan pangan ternak sapi.
Ketua Umum GKPN, Bambang Sulistomo, yang merupakan anak pejuang bangsa Bung Tomo, mengajak masyarakat untuk terus mewarisi semangat para pendiri republik.
"Salah satu cara mempertahankan negara kita adalah dengan menjaga ketahanan pangan. Di antaranya meningkatkan lahan pertanian, menanam tanaman pangan, serta merubah ketergantungan pangan terhadap beras atau nasi dengan mengkonsumsikan makanan lainnya. Jika kita mampu meningkatkan produksi pangan, maka negara kita akan kuat, negara kita akan berdaulat," urainya.
[wid]