Berita

Agus Harimurti dan Sylviana Murni/Net

Politik

Agus-Sylviana Ancaman Serius Petahana, Ada 7 Alasan

MINGGU, 25 SEPTEMBER 2016 | 08:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni punya kans menekuk lawan-lawan mereka di Pilkada Jakarta 2017.

Ada beberapa alasan, kata Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago.

"Pertama,  kalau kita telaah dan cermati secara mendalam, Agus bukan calon ayam sayur," sebut pengamat yang akrab disapa Ipang itu.


Baik Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama maupun Anies Baswedan, menurutnya, bukan menghadapi sosok Agus, namun justru langsung dengan SBY, presiden dua periode. SBY akan langsung turun gunung dan mendampingi Agus.

"Kita tahu SBY ahli strategi sekaligus guru politik Agus di lapangan," terangnya.

Kedua, lanjut Ipang, seperti diketahui, Agus lulusan akademi militer terbaik, intilegensinya menonjol, menyelesaikan studi di Harvard, idola baru pemilih kritis dan role model pemimpin kekinian. Ia yakin Agus juga akan mendapat simpatik dari kalangan TNI dan pensiunan.

Sementara sosok Sylviana jam terbangnya di birokrasi tak perlu diragukan. Sylviana ialah birokrat Betawi yang paling mengakar (grassroot) saat ini, bahkan melebihi mantan Walikota Jakarta Pusat, Saefullah.

"Bukan tidak mungkin Foke (Fauzi Bowo) connection kembali mengeliat, electoral voternya hampir dipastikan bisa mengambil basis birokrasi dan pemilih pemula," tengarainya.

Sylviana bisa dikatakan representasi PNS, PNS yang tidak puas di rezim Jokowi-Ahok atau Ahok-Djarot, representasi kelompok perempuan dan berpotensi menangguk (vote getter) seperti basis pemilih  pemula.

"Agus juga disukai emak-emak. Karena itu Agus-Sylviana adalah kandidat yang good loking," cetusnya.

Alasan ketiga, menurut dia, pasangan Agus-Sylviana diusung PAN dan PKB, kemungkinan juga mendapat limpahan elektoral dari ormas terbesar di Indonesia seperti Muhammadiyah dan NU.
Pasangan tersebut memiliki magnet electoral yang saling melengkapi sehingga mampu mengeser swing voter menjadi real voter.

Keempat, masih kata Pangi, basis pemilih Agus-Sylviana masuk via basis segmen pemilih pemula, mewakili suara ibu-ibu dan anak anak muda.

"Pemilih pemula lebih senang sosok anak muda yang energik, biasanya preferensi pilihannya dipengaruhi oleh teman-temanya dan orang tuanya," terangnya.  

Pangi mengingatkan, basis pemilih pemula tak bisa dianggap remeh, sebab ada  sekitar 30 persen di wilayah DKI Jakarta.

Kelima, dalam dunia digital demokrasi (proxy war), Agus juga bakal didukung media mainstream. SBY tentu akan mengeluarkan segala resources-nya, termasuk media, sehingga financial fair play terbangun.  

"Agus  punya kanal dan didukung banyak media. SBY Komisaris Utama Trans Corp menaungi beberapa media seperti, Detik, Trans7, Trans TV dan CNN Indonesia. Pasti akan selalu mengusai ruang panggung opini dan memompakan citra diri positif Agus-Sylviana ke publik," urainya.

Tak hanya itu, kedekatan CEO Jawa Pos, Dahlan Iskan dengan SBY diyakininya juga bakal tracing Agus.

Keenam, Pangi menyebut, pendekatan perilaku pemilih (voting behavioral). Jika mengacu data BPS, pemilih imigran Jawa Timur  dan Jawa Tengah termasuk cukup besar.

"Bagaimana pun orang orang Jawa kental sekali akan darah  kulturnya, mereka masih percaya akan konsep ramalan ratu adil atau kesatrio piningit," imbuhnya.

Ketujuh, dalam kontestasi elektoral butuh amunisi modal logistik Pilkada dan finansial yang kuat. Demokrat dan SBY diyakininya akan jor-joran meluncurkan amunisi untuk Agus. Logikanya, karir militer Agus sudah dipertaruhkan.

"Saya yakin seluruh kader demokrat bekerja keras dan all out habis bersatu memenangkan Agus-Sylviana," ujarnya optimis.
 
Efek figur SBY yang masih disukai rakyat otomati bisa mendongkrak dongkrak elektibilitas Agus. Tak bisa ditepikan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan SBY masih tinggi.

"Dari faktor utama di atas, saya yakin pasangan Agus-Sylviana tidak begitu sulit membuat Ahok terjungkal, itu artinya ancaman serius bagi Gubernur Ahok," tambahnya.

Menurut Pangi, Anak sulung SBY itu generasi kedua dari penguasa dan paling punya potensial dibandingkan anak-anak Megawati, Surya Paloh, JK, Wiranto dan juga Prabowo.

"Ini pertarungan besar, dibutuhkan modal politik, kelihaian, mahir, sense of politics. Ini pada akhirnya juga ada irisannya ke skema dan peta politik Pemilu 2019, satu rangkaian yang nggak boleh terputus," demikian Pangi.[wid]
 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya