Berita

Sylviana Murni/Net

Politik

Agus Harimurti-Sylviana Murni Bermodal Budaya Dan Darah Biru

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016 | 14:12 WIB | LAPORAN:

Pilkada DKI Jakarta hampir pasti akan diikuti oleh tiga pasangan calon dari poros PDIP, Gerindra dan Cikeas.

Jika begitu, maka besar kemungkinan Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran. Pada putaran kedua, pertarungan akan semakin ketat. Penentu putaran kedua adalah sikap partai politik yang kalah pada putaran pertama.

"Terlepas dari kontestasi ini, rakyat Jakarta adalah yang lebih penting. Apakah mereka akan menjadi perhatian utama Gubernur terpilih nanti, atau pemilih modal yang menjadi perhatian, lalu warga kembali gigit jari," ujar analis politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun atau kerap disapa Ubed, Jumat (23/9).


Ubed menganalisa, dari tiga pasangan calon, pasangan petahana Basuki Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat adalah yang paling diuntungkan secara finansial karena ditopang oleh pemilik modal, atau kemudian kerap disebut publik sebagai 9 Naga atau 9 Barongsai. Fakta lainnya, paslon ini juga terlihat mendapat modal dukungan dari media mainstream.

"Paslon ini juga didukung kepolisian dan faksi militer, karena posisinya sebagai petahana," papar Ubed.

Sementara, paslon yang baru saja dideklarasikan dari poros Cikeas, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, disebutnya memiliki modal budaya, yakni perpaduan Jawa dan Betawi. Modal budaya dianggap penting di Jakarta karena warga Jakarta adalah mayoritas etnis Jawa.

"Mereka juga punya modal pesona subyektif, dan modal 'darah biru' anak mantan presiden," ujarnya.

Sementara, Sandiaga Uno, yang kini belum jelas pasangannya, disebut Ubed memiliki modal finansial yang juga kuat. Sandi dikenal sebagai pebisnis sukses dan tangguh dan memiliki kolega bisnis dari Amerika Serikat, China maupun Eropa. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya