Luhut Binsar Pandjaitan/Net
Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) memangkas cost recovery 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15,6 triliun. Luhut tak mau diakali pengebor.
Luhut meminta, biaya cost recovery atau biaya pengganti pengeboran menjadi 10,4 miliar dolar AS dari sebelumnya 11,6 miliar dolar AS. Menurut dia, masih banyak yang bisa diheÂmat.
"Kita nggak mau lebih dari 10,4 miliar dolar AS. Saya kasih SKK Migas waktu 2 minggu, awal Oktober datang ke saya lapor," kata Luhut dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, kemarin.
Menurut Luhut, biaya yang diklaim oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) banyak yang terlalu tinggi. Dia meminta, SKK Migas harus teliti lagi. Bahkan, jika perlu menyewa konsultan untuk mengevaluÂasi
cost recovery yang diminta KKKS.
"Menurut saya banyak cost-cost yang bisa kita turunkan. Mungkin bisa kita hemat sampai triliunan," ujarnya.
Dia mengingatkan, SKK MiÂgas harusnya tidak asal menyÂetujui saja
cost recovery yang diminta KKKS. Harga alat-alat untuk produksi migas, biaya-biaya rapat, biaya komunikasi, semuanya harus diteliti.
"Kita nggak mau diakalin, kita mau lihat benar-benar, pantas nggak angka-angka ini. Coba lihat dulu, itu yang kita mau," kata Luhut.
Kendati begitu, dia meminta, agar penurunan
cost recovery ini tak sampai menurunkan produkÂsi migas nasional. "Kita coba, lifting tidak boleh turun, tapi
cost recovery turun," ucapnya.
Untuk diketahui, pemerintah menargetkan lifting minyak 815.000 barel per hari (bph) dan gas 1,1 juta
barel oil equivalent per day (boepd).Sementara, Sekretaris SKK Migas Budi Agustyono menÂgatakan, pemangkasan
cost recovery tentu berpengaruh pada kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang dilakukan para KKKS. "Kalau dipangkas, berarti ada rencana kerja yang tidak dikerjakan," kata Budi.
Dirinya khawatir, para KKKS mengurangi investasi untuk penÂcarian cadangan minyak baru di Indonesia. "Kalau rencana kerja dipotong, harusnya bikin perenÂcanaan lagi," katanya.
Kendati begitu, Budi belum dapat merinci biaya-biaya apa saja yang dapat dipangkas daÂlam
cost recovery. Work ProÂgram and Budget (WP&B) perusahaan-perusahaan hulu migas baru mulai disusun awal Oktober. Dari WP&B itu akan diketahui biaya mana saja yang dapat dikurangi.
"Pengajuan WP&B baru dimÂulai 5 Oktober, saya belum bisa bicara apa yang bisa dipangkas," ucapnya.
Dia menambahkan, target lifting minyak sebesar 815.000 bph dan gas bumi 1,1 juta boepd akan sulit dicapai. Sebab, banÂyak program yang dihapus seÂjalan dengan pemangkasan
cost recovery. ***