Jaya Suprana/Net
Jaya Suprana/Net
BULAN September tahun 2016 merupakan bulan penuh kegelisahan bagi warga Bukit Duri berhubung SP 2 sudah dilayangkan sebagai peringatan bagi warga Bukit Duri untuk mengikhlaskan diri mereka ditertibkan sebagai istilah penghalus digusur atas nama pembangunan demi membangun Jakarta menjadi kota yang lebih tertib, bersih, sehat, aman dan sejahtera.
Meski sebenarnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengimbau pihak pemerintah agar berkenan menunda penggusuran terhadap kawasan Bukit Duri yang masih dalam proses hukum memediasi musyawarah mufakat antara rakyat dengan pemerintah. Namun pemerintah bersikeras untuk tetap menggusur Bukit Duri tanpa peduli apa pun. Masyarakat Bukit Duri yang masih bermukim di rumah masing-masing terpaksa menyambut hari raya Idul Adha dengan sanubari dirundung kegelisahan.
Pada dini hari 12 September 2016 pukul 00.31 seorang pemuda bernama Nizar , warga RT 06 RW 12 Bukit Duri dalam kegelisahannya memanjatkan sebuah doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menurut saya, doa Nizar sebagai warga Bukit Duri sangat menyentuh lubuk sanubari nurani mereka yang masih memiliki sanubari nurani.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
UPDATE
Senin, 22 Desember 2025 | 08:06
Senin, 22 Desember 2025 | 08:00
Senin, 22 Desember 2025 | 07:45
Senin, 22 Desember 2025 | 07:24
Senin, 22 Desember 2025 | 07:15
Senin, 22 Desember 2025 | 07:10
Senin, 22 Desember 2025 | 07:00
Senin, 22 Desember 2025 | 06:56
Senin, 22 Desember 2025 | 06:30
Senin, 22 Desember 2025 | 05:59