Berita

Foto: Net

Bisnis

Dewan Pengawas: BPJS Ketenagerjaan Jangan Mudah Puas Diganjar The Best Employer

MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016 | 12:26 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Minggu silam BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan "The Best Employer" dari AON Hewitt.

"Entah apa yang menjadi kriteria penilaian dari AON Hewitt sehingga BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan seperti itu," kata Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Poempida Hidayatulloh dalam keterangannya.

Seyogianya, menurut dia, BPJS Ketenagakerjaan tidak serta merta menerima begitu saja sebuah penghargaan seperti itu. Justru sebaiknya lembaga ini berkaca terlebih dahulu apakah sudah benar-benar menyelesaikan pekerjaan rumah yang terbengkalai dari masalah sumber daya manusia (SDM) secara internal.


Tanpa masuk ke wilayah yang lebih teknis, Poempida menyebut, paling tidak ada dua masalah yang belum juga terselesaikan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Pertama berkaitan dengan basis pelaksanaan UU dan rekomendasi DPR, yaitu tenaga kerja alih daya (outsourcing). Lainnya proses rekrutmen karyawan yang tidak sesuai kriteria dan sedang dibicarakan di ranah publik via jaringan sosmed.

"Saya pribadi sebagai Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, mengingatkan direksi agar tidak dengan mudah puas dengan diberikannya penghargaan tersebut. Jangan menciptakan budaya "complacent" di lembaga ini," kata Poempida.

Ia pun mengingatkan pihak AON Hewitt agar lebih berhati-hati memberikan penghargaan seperti itu tanpa menjelaskan kriterianya. Sebab akan mempertaruhkan reputasi kedua lembaga.

"Lebih baik, mari kita budayakan otokritik agar ke depan tercipta suatu lembaga yang terus memacu diri dalam melakukan perbaikan," imbuhnya.

Lebih lanjut Poempida menekankan, sustainabilitas BPJS Ketenagakerjaan tidak tergantung jumlah penghargaan Awards yang diterimanya, namun kepercayaan peserta terkait berjalannya proses pengelolaan Dana Jaminan Sosial sehingga bermanfaat sebesar-besarnya untuk para peserta.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya