Berita

Hukum

Tingkatkan Pengawasan, BPOM Perlu Payung Hukum Kuat

RABU, 07 SEPTEMBER 2016 | 20:42 WIB | LAPORAN:

Komisi IX DPR RI mengapresiasi kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bareskrim Polri yang melakukan pengungkapan sindikat pengedar obat ilegal di Banten, Jawa Barat. Namun, pada saat yang sama juga mengkhawatirkan masih banyak obat dan makanan palsu yang beredar di tengah masyarakat.

Wakil Ketua Komisi Saleh Partaonan Daulay menjelaskan, pengawasan yang dilakukan oleh BPOM masih jauh dari harapan. Setidaknya, hal itu terlihat dari tiga hal, yakni dari sisi kelembagaan dan sumber daya manusia yang dimiliki.

"Sampai saat ini, penyidik yang ada di BPOM hanya berjumlah sekitar 520 orang. Tentu jumlah ini sangat sedikit bila dibandingkan dengan luasnya cakupan pengawasan yang diperlukan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta Rabu, 7/9).


Kedua, dari sisi regulasi BPOM belum memiliki payung hukum yang kuat. Keberadaan BPOM hanya didasarkan pada Perpres Nomor 103/2001. Tidak jarang kewenangan yang dimiliki BPOM dalam perpres justru dibatasi undang-undang lain.

Kemudian dari sisi penganggaran, BPOM belum begitu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Tugas dan tanggung jawab besar yang dimiliki BPOM belum didukung dengan anggaran memadai. Akibatnya, program dan kegiatan BPOM terkesan hanya repetisi dari program yang sama dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Saleh, terkait dari penguatan regulasi, Komisi IX telah meminta agar Kementerian Kesehatan dan BPOM melakukan revisi terhadap beberapa Peraturan Menteri Kesehatan yang dinilai mengebiri kewenangan BPOM dalam melakukan pengawasan.

"Saat ini, Permenkes tersebut sudah selesai dan tinggal pada tahap finalisasi," ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Di samping itu, Komisi IX juga sedang menginisiasi pembuatan RUU Pengawasan Obat dan Makanan yang merupakan inisiatif DPR.

"Diharapkan, dengan undang-undang itu, eksistensi dan kewenangan BPOM makin kuat dan fungsional sebagaimana diharapkan masyarakat luas," tegas Saleh. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya