Berita

Budi Gunawan/Net

Pertahanan

Penunjukan Budi Gunawan Oleh Presiden Dikritik PBHI-Jakarta

RABU, 07 SEPTEMBER 2016 | 19:34 WIB | LAPORAN:

Penunjukan Wakapolri Komjen Budi Gunawan oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala badan Intelejen Nasional (KaBIN) dikritik Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI)-Jakarta. Status hukum yang membelit Budi Gunawan juga dipermasalahkan.

"Publik tentunya ingat siapa Jenderal Polisi Budi Gunawan, Jenderal Polisi yang sempat menjadi tersangka KPK sebelum penetapan tersangkanya dibatalkan oleh putusan praperadilan dalam kasus tindak pidana korupsi ini dalam kacamata hukum sebenarnya belum memperoleh kepastian hukum," kata Kepala divisi Jaringan dan Kampanye PBHI-Jakarta, Nasrul S Dongoran, SH dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (7/9).  

Dia menegaskan, KPK selaku institusi penegak hukum, sesuai UU tidak berhak mengeluarkan SP3. Selain itu, putusan praperadilan tidak serta-merta menghentikan proses penyidikan dan penyelidikan sebuah kasus.


"Selanjutnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, KPK melimpahkan berkas perkara Budi Gunawan ke Kejaksaan seterusnya dari pihak Kejaksaan dilimpahkan ke Mabes Polri untuk ditinjak lanjuti. Oleh karena itu sudah seharusnya sesuai ketentuan hukum pihak Kepolisian dan Kejaksaan segera mengklarifikasi ke publik status hukum Budi Gunawan yang sudah ditunjuk Presiden menjadi kepala BIN menggantikan Sutiyoso," terangnya.

"Apalagi, BIN merupakan institusi yang vital dalam ranah menjaga dan menegakan wibawa Negara dalam hal ini mencakup wibawa hukum apalagi Indonesia jelas mendeklariskan sebagai negara yang menjadikan hukum sebagai panglima."

Oleh karna itu, lanjut dia, sudah seharusnya lembaga telik sandi negara ini dipimpin oleh orang yang mempunyai integritas tinggi dan bersih dari KKN.

"Dalam kaitan ini, PBHI-Jakarta sekali lagi mendesak pihak mabes Polri dan Kejaksaan untuk segera memberikan kepastian terhadap status hukum Budi Gunawan ke publik sebelum Jenderal Polisi ini dilantik secara resmi menjadi kepala BIN," demikian Nasrul. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya