Berita

Pertahanan

Kaskostrad: Waspada, Proxy War Sudah Menyasar Anak-Anak Muda

SENIN, 05 SEPTEMBER 2016 | 11:57 WIB | LAPORAN:

Kepala Staf Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI Cucu Somantri menegaskan, di dalam proxy war itu, tidak bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan.

"Bahasa sederhananya, ini merupakan upaya melemahkan bangsa melalui berbagai cara, bukan melalui kekuatan militer," tutur Kaskostrad saat memberikan ceramah dalam seminar kebangsaan bertema "Membumikan Semangat Bela Negara Menghadapi Ancaman Proxy War" yang digagas Paguyuban Warga Jawa Barat (PWJB) di Gedung Satata Sariksa, Jalan Gudang Utara, Kota Bandung, Sabtu (3/9) lalu.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta, mulai dari anak usia Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa, guru serta dosen.

Sejauh ini, menurut Cucu, indikasi proxy war di Indonesia antara lain gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan.

Proxy war
yang menyasar anak-anak muda, di antaranya peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.

"Proxy war sekarang mulai memasuki dunia anak muda, sehingga mereka dengan mudah dicekoki narkoba, free seks dan lainnya. Sehingga tujuannya agar tak ada kemampuan untuk anak muda menjadi maju. Ini yang harus kita waspadai dan kita lawan. Anak muda harus cegah dan perangi proxy war," imbuh Mayjen TNI Cucu Somantri seperti dikutip dari rilis Penerangan Kostrad (Senin, 5/9).

Sejatinya, Indonesia pada tahun 2030 nanti akan memasuki usia emas. Artinya, sumber daya manusia di Indonesia akan masuk usia produktif dibandingkan negara-negara lain, salah satunya Jerman.

"Di saat negara lain krisis sumber daya manusia, Indonesia itu unggul, ini yang harus kita jaga," pesan Kaskostrad.[wid]
 

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Kebakaran terjadi di Cafe Mal Ciputra

Jumat, 04 Oktober 2024 | 02:05

Warganet Desak Raffi Ahmad Kembalikan Gelar Doktor HC

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:39

Pola Debat Pilkada Jakarta Tak Meniru Debat Pilpres

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:27

Judol Turunkan Kelas Menengah di Indonesia

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:12

Biden Bahas Potensi Serangan Israel di Kilang Minyak Iran

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:45

Ini Bocoran Sosok Pimpinan DPRD DKI Jakarta Dilantik Jumat Siang

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:44

Buntut Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Aktivis Minta Polisi Disanksi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:13

Mantan Ketua DPRD Kasih Pramono-Rano Kisi-kisi Masalah Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:02

Kapolda Lampung Getarkan Semangat Pilkada Damai Lewat Petikan Gitar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:52

Baznas dan MUI Terbitkan Buku Jusuf Kalla Mujahid Perdamaian Dunia

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:39

Selengkapnya