Berita

SBY-Jokowi/Net

Hukum

Kontras: Presiden SBY Jauh Lebih Baik Ketimbang Jokowi

MINGGU, 04 SEPTEMBER 2016 | 23:42 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo dianggap hanya mengobral janji terkait penanganan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Feri Kusuma, menilai Jokowi kurang berkomitmen terkait penanganan kasus pelanggaran HAM. Bahkan jika dibandingkan dengan Presiden sebelumnya, solusi Jokowi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM jauh lebih mundur.

"Sekarang ini banyak orang melihat khususnya para korban, dalam hal mencari solusi penanganan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. Presiden SBY  jauh lebih baik dibandingkan dengan Jokowi. Dia (Jokowi) mundur ke belakang," ungkap Feri saat ditemui di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (4/9).


Meski kepemimpinan SBY dalam bidang lain tidak terlalu baik, namun menurut Feri, Presiden RI ke-6 itu telah membentuk lembaga-lembaga negara yang bisa mendorong solusi-solusi terkait penyelesaian kasus pelanggaran HAM. Salah satunya, ombudsman, dan Lembaga Perlindugan Saksi dan Korban (LPSK). [Baca: 2 Tahun Berlalu, Mana Janji Jokowi-JK Selesaikan Kasus HAM]

"Meskipun SBY tidak terlalu baik. Tapi ini perbandingan kasarnya seperti itu," cetus Feri. [Baca: Kontras: Presiden Harus Gusur Wiranto Dan Evaluasi Kenaikan Pangkat 4 Eks Anggota Tim Mawar]

Lebih lanjut Feri mengatakan, dalam komitmennya, Presiden Joko Widodo memiliki visi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang selama ini masih terbengkalai. Kini, visi tersebut dinilai hanya menjadi dagangan Jokowi untuk menarik simpatik masyarakat, khususnya keluarga korban pelanggaran HAM.

"Visi itu bisa kita simpulkan sekarang bualan kosong, bukan visi yang benar-benar berangkat dari pikiran Jokowi, tapi dari orang lain sebagai slogan kampanye saja," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya