Berita

Basuki Tjahaja Purnamadan Yusril Ihza Mahendra/Net

Politik

Ahok Sejajarkan Dirinya Dengan Aidit

Mesra Dengan Yusril Di Acara Keluarga Belitung
SENIN, 29 AGUSTUS 2016 | 10:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Halal bihalal keluarga Belitung di Jakarta, kemarin, mempertemukan dua politisi top yang kerap berseteru, Ahok dan Yusril Ihza Mahendra. Tapi, kali ini keduanya tidak memperlihatkan sedang ngotot-ngototan, malah sebaliknya, mesra. Ahok mengaku bangga jadi orang Belitung. Tempat kelahirannya itu menciptakan orang terkenal. Termasuk tokoh kontroversial, Dipa Nusantara (DN) Aidit. Wah, Ahok sejajarkan dirinya dengan Aidit.

"Dulu kalau ketemu pejabat, 'dulu ada tuh namanya DN Aidit'. Walaupun nggak bagus tapi kan top juga, satu Indonesia dibuat pening kepala," ujar Ahok saat memberikan sambutan di acara itu.

Siapa Aidit yang dimaksud Ahok?


Aidit adalah putra Belitung yang sukses membangun Partai Komunis Indonesia (PKI) di medio 1950-1965. Partai bergambar Palu Arit ini memperoleh 16 persen suara di Pemilu 1955. Namun, setelah peristiwa G/30/S, Aidit diburu. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) ini dianggap bertanggung jawab atas tewasnya enam Jenderal Angkatan Darat. Aidit ditangkap dan dihukum mati, sementara PKI ditetapkan rezim Orde Baru menjadi partai terlarang.

Di tengah kontroversi itu, Ahok, yang sama-sama berasal dari Belitung, seperti Aidit, mengaku bangga menjadi putra Pulau Belitung. Menurutnya, daerah kelahirannya itu menciptakan banyak orang berpengaruh di masanya.

Untuk masa lampau, Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan Aidit sang putra Belitung. Kemudian, putra Belitung yang kini top berkancah di dunia politik Tanah Air adalah dirinya dan pengacara Yusril Ihza Mahendra. "Pening juga orang dibuat, karena dia suka berdebat. Memang kita (Belitung) ini, banyak orang hebat," kata Ahok.

Putra Belitung terakhir yang menurutnya berpengaruh dan membuat banyak orang menjadi pening adalah dirinya sendiri. Ahok mengklaim telah membuat warga, pejabat hingga pihak lainnya pusing terhadap berbagai sikap serta kebijakan yang diputuskan. "Sekarang DKI pening gara-gara Ahok, semua keliyengan. Jadi, kami (warga Belitung) memang jago buat orang pening, betul nggak?" kata Ahok yang disambut sorak sorai tamu undangan.

Selepas memberikan sambutan dengan mengungkit Aidit sebagai putra Belitung, Ahok yang hendak pulang bertemu dengan Yusril, calon rivalnya menuju Pilkada Jakarta 2017. Keduanya terlihat mesra. Tidak nampak ada perserteruan seperti perang komentar keduanya di media. Hubungan keduanya sempat memanas ketika Ahok berambisi melakukan penertiban dan Yusril tampil membela korban penggusuran.

Yusril pun mengatakan hubungan personal dengan Ahok tetap hangat, sekalipun dalam politik keduanya saling berhadapan. "Bahwa ada perbedaan politik itu biasa saja tidak mengurangi kehangatan hubungan pribadi. Jadi politik boleh beda, silaturahim jalan terus," ujar Yusril, kemarin.

Tak ada perbincangan khusus di antara keduanya. Mereka saling minta maaf karena tak bisa bertemu lama-lama. Ahok, usai memberikan sambutan harus bergegas karena ada acara di tempat lain, dan Yusril minta maaf hadir terlambat. "Maaf Bang, aku ada acara (pernikahan) pegawai nih. Aku nunggu Abang tadi he-he-he," bisik Ahok kepada Yusril.

Pertemuan keduanya berlangsung cair. Bahkan, Yusril sempat menyerahkan ponsel kepada asistennya untuk mengabadikan peristiwa langka pertemuannya itu. Keduanya berfoto dan terlihat akrab. "Kebalik tuh kameranya," celetuk Ahok.

Kejadian ini menarik perhatian warga Belitung yang menghadiri halal bihalal. "Wah ini peristiwa bersejarah, langka ini," kata salah seorang warga. Seusai berfoto bersama, Ahok berpamitan kepada Yusril. "Aku balik dulu, Bang," kata Ahok menyalami Yusril. Kemudian, ajudan Ahok kembali mengawal dan mengarahkan bosnya keluar ruangan. Sedangkan Yusril masuk ke dalam ruang pertemuan. "Nggak ada apa-apa, cuma biasa saja yang pertama beliau katakan 'saya minta maaf pulang lebih dulu', terus saya bilang saya juga minta maaf datang terlambat," imbuh Yusril.

Baru saja terlihat akrab, Yusril kembali melontarkan perbedaan pendapatnya terhadap Ahok. Yusril menyinggung soal gaya bahasa Ahok yang sempat dikritiknya. Dia sekadar bermaksud meluruskan bahwa warga Belitung sebenarnya memiliki tutur bahasa yang santun.

"Kalau kemarin saya juga ada sedikit koreksi mengenai bahasa ya tadi saya berikan sambutan saya ulangi lagi bahwa Belitung gunakan Melayu Riau dan bahasanya halus, jadi jangan katakan orang belitung selalu gunakan kata kasar, kata kotor," ungkap Yusril.

Terpisah, pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyarankan Ahok memperbaiki bahasa politiknya yang blak-blakan. Takutnya, ada salah persepsi. Sikap blak-blakan Ahok kali ini adalah menyebut nama Aidit dalam halal bihalal warga Belitung. Sekalipun benar Aidit putra Belitung, bisa jadi muncul pendapat kalau Ahok sejajarkan dirinya dengan Ketua PKI itu.

"Pak Ahok perlu belajar komunikasi politik. Dia memang biasa mengucapkan yang dianggapnya apa adanya, tapi kan publik bisa berpendapat lain," ujar Emrus kepada Rakyat Merdeka. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya