Berita

Foto/Net

Bisnis

Mega Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Terancam Mangkrak

Dana Dari China Development Bank Belum Cair
JUMAT, 26 AGUSTUS 2016 | 08:24 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero berharap financial clos­ing atau realisasi pencairan dana pinjaman untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dipercepat. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kejelasan, kapan pencairan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) itu akan cair.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, pencairan pinjaman tersebut harus diperce­pat karena menjadi syarat izin pembangunan kereta cepat.

"KAI mendukung supaya pencairan bisa lebih dipercepat lagi karena sudah ditunggu. Izin pembangunan secara keseluru­han sudah ada, tinggal dananya saja, baru bisa kita bangun," kata Edi di Jakarta, kemarin.


Agar dana pinjaman dari CDB dapat keluar, dia mengung­kapkan, PT Kereta Cepat In­donesia China (KCIC) sebagai penyelenggara proyek tersebut, tidak memerlukan syarat seperti pembebasan lahan secara keseluruhan.

Sebelum pinjaman dari bank pembangunan China tersebut keluar, Edi menuturkan, KAI sebagai salah satu perusahaan konsorsium siap mengikuti permintaan terkait dengan kebu­tuhan dana dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Untuk dana yang telah diberikan kepada konsorsium saya tidak ingat angka pastinya. Yang pasti tidak terlalu besar, tidak mencapai Rp 1 triliun," katanya.

Terkait kesiapan perseroan da­lam pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung, kata Edi, KAI akan melatih para pegawainya ke China guna mengoperasikan kereta cepat tersebut.

Edi mengungkapkan, pegawai yang akan dikirim ke Negeri Ti­rai Bambu adalah bagian opera­tor teknik. Pasalnya, kereta cepat ini merupakan jenis baru dengan sistem operasional khusus.

"Akan dikirim ke China untuk pegawai operator teknis. Mereka akan latihan di sana karena model pengoperasiannya kan benar-benar baru. Berbeda dengan pengoperasian kereta yang kita miliki saat ini," jelasnya.

Seperti diketahui, sebagai anggota konsorsium kereta ce­pat, KAI bergabung bersama PT Wijaya Karya (Wika), PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dengan nama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

PT KAI, dalam perusahaan konsorsium, menguasai sebesar 25 persen saham, sama dengan porsi saham PTPN VIII. Adapun Jasa Marga dan Wika masing-masing menguasai sebesar 12 persen dan 38 persen saham. PT PSBI nantinya akan memegang 60 persen saham dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara sisanya sebesar 40 persen dikuasai China Railway International Co. Ltd.   ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya