Berita

Freddy Budiman/Net

Hukum

Purnawirawan Pati TNI Tidak Luput Dari Penyelidikan Kesaksian Freddy

SENIN, 22 AGUSTUS 2016 | 15:26 WIB | LAPORAN:

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku, semua perwira tinggi (Pati) TNI berpangkat bintang dua saat kasus gembong narkoba Freddy Budiman terungkap lima tahun lalu, kini telah pensiun kecuali dirinya.

Menurut Gatot, hanya dirinya yang kala itu berpangkat Mayor Jenderal yang sekarang masih dinas aktif.

Hal ini dikatakannya berkaitan dengan kesaksian almarhum Freddy Budiman yang diungkap Koordinator Kontras, Haris Azhar, ke publik. Salah satu poin kesaksian Freddy yang menggemparkan dan menarik perhatian publik adalah ia mengaku pernah melakukan perjalanan membawa narkoba dari kota Medan ke Jakarta berkendaraan mobil petinggi TNI bintang dua.


"Pada 27 April 2011 saya perwira bintang dua yang paling muda. Sekarang perwira tinggi yang lain itu sudah purnawirawan," beber Gatot kepada wartawan usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (22/8).

Gatot memastikan penyelidikan akan tetap berjalan meski hampir semua perwira tinggi yang berpangkat bintang dua pada tahun 2011 sudah tak lagi aktif. Lebih jauh, Gatot juga memastikan proses hukum akan diserahkan kepada ranah pengadilan umum jika ada bukti yang ditemukan.

"Kalau sudah purnawirawan kan itu sudah masuk pidana umum, jadi kami juga bekerja sama dengan Polri," kata Gatot.

Gatot menjelaskan, hingga hari ini tim investigasi TNI belum menemukan fakta berarti terkait dugaan keterlibatan aparat keamanan sesuai keterangan yang disampaikan almarhum Freddy. Pihaknya masih terus melakukan berbagai upaya untuk menyelediki, termasuk menunggu data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengusut apakah ada aliran dana dari Freddy Budiman ke pejabat TNI.

"Tim investigasi masih melakukan penyelidikan. Belum ada perkembangan yang berarti, begitu juga dengan data dari PPATK yang kami sudah minta," demikian Gatot

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Tatang Sulaiman menyatakan bahwa Tim Investigasi berkewajiban membangun kerjasama dan bersinergi dengan instansi lain seperti Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pihak-pihak lainnya sebagai pengembangan informasi yang disampaikan Haris Azhar untuk membongkar keterlibatan anggota TNI dalam jaringan peredaran Narkoba. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya