Berita

Jaya Suprana

Surat Terbuka Forum Kampung Kota

SENIN, 22 AGUSTUS 2016 | 10:45 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

19 Agustus 2016, tigapuluhdelapan tokoh pemerhati nasib rakyat tergusur yang tergabung di Forum Kampung Kota menandatangani sebuah Surat Terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo dengan judul "TOLAK DUKUNG BASUKI TJAHAJA PURNAMA SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI (2017-2022)". Saripati Surat Terbuka Forum Kampung Kota pada hakikatnya memohon Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri agar tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Calon Gubernur DKI 2017-2022.  

Belum  duapuluhempat jam terlewati sudah muncul  badai reaksi terutama melalui media alam maya elektronis. Mayoritas reaksi bersifat negatif dalam bentuk yang kini disebut bullying dari mereka yang kini disebut buzzers . Sifat  bullying  bukan debat mengenai materi yang diajukan di dalam Surat Terbuka yang diajukan oleh FKK namun lebih cenderung  ejekan, cacimaki, hujatan sampai cemooh bukan terhadap pribadi mereka yang terlanjur ikut menandatangani Surat Terbuka.

Kebetulan saya kenal sebagian besar tokoh penandatangan surat terbuka kepada Presiden Jokowi dan Ibu Mega itu. Para beliau saya kagumi sebagai para cendekiawan, aktivis dan pembela kemanusiaan tanpa pamrih kekuasaan, jabatan, hartabenda atau apa pun kecuali pamrih dapat berbuat sesuatu demi membela sesama manusia yang sedang membutuhkan pembelaan.


Setelah membaca Surat Terbuka para beliau, saya juga tidak menemukan hujatan terhadap siapa pun kecuali memanfaatkan suasana kebebasan berpendapat di alam demokrasi untuk mengungkapkan pendapat yang menguatirkan apabila kembali menjadi Gubernur Jakarta, Ahok akan melanjutkan bahkan meningkatkan penggusuran tehadap rakyat yang tidak berdaya melawan penggusuran. Bahkan di dalam Surat Terbuka itu, sebenarnya para anggota FKK bersikap adil dengan memuji semangat Ahok melawan korupsi dan meningkatkan mutu pelayanan masyarakat oleh Pemprov DKI Jakarta.

Apabila memang mau mencari-cari kesalahan di dalam Surat Terbuka FKK itu, maka saya hanya mampu menemukan satu kesalahan saja. Tetapi satu-satunya kesalahan ini justru merupakan kesalahan yang paling fatal! Kesalahan paling fatal tersebut adalah kesalahan Forum Kampung Kota dalam memilih sasaran penolakan! Andaikata sasaran penolakan mereka adalah Yusril Isra Mahendra, Ahmad Dani, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Sjafrie Samsuddin, Taufiequrachman Ruki, Biem Benyamin, Boy Sadikin, Ridwan Kamil, Adhyaksa Dault, Ratna Sarumpaet dan lain-lainnya asal bukan Ahok maka terjamin bahwa tidak akan ada dampak bullying . Alih-alih bullying malah pujian dan dukungan yang diperoleh.

Tidak kurang dari mantan Gubernur Jakarta yang kini Kepala BIN, Bang Yos sempat berkisah bagaimana beliau terkagum-kagum ketika berkunjung ke kantor Gubernur Jakarta di masa kini ternyata dipadati anak-anak muda senantiasa siap siaga di hadapan komputer masing-masing demi sigap secara profesional menangkis serangan kritik lewat alam maya terhadap Gubernur Jakarta masa kini. Belum terhitung lagi para Ahokers, Teman Ahok, Die Hard Cheeleaders  yang secara hermetis melindungi Ahok dari serangan kritik. Mereka semua memang secara mendalam sangat mencintai Ahok dengan segenap jiwa raga dan lahir-batin maka siap rawe-rawe-rantas-malang-malang-putung  sampai tetes keringat, air mata dan darah terakhir gigih melindungi Ahok dari serangan kritik! Tampaknya, peribahasa Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai di zaman internet memang sudah mentransformasi diri menjadi Siapa Menabur Kritik Akan Menuai Badai Bullying.[***]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya