Berita

Foto :Net

Bisnis

Awasi Ketat Impor BBM Oleh Swasta

SENIN, 22 AGUSTUS 2016 | 10:37 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diminta  untuk mengawasi secara ketat impor bahan bakar minyak (BBM) oleh pihak swasta.
 
Pengamat kebijakan energi dari Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria mengatakan, sesuai UU 22/2001 tentang Migas disebutkan bisnis BBM nonsubsidi telah terbuka kepada swasta.

Sebetulnya, lanjut Sofyano, Penjualan BBM non subsidi yakni BBM marines dan industri sudah sejak lama dilakukan oleh pihak swasta.


Pasalnya, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dalam penjualan BBM nonsubsidi, dinilainya tidak dijalankan maksimal oleh pemerintah daerah. Praktis bisnis BBM nonsubsidi sejak lama tidak dimonopoli lagi oleh Pertamina.

"Seharusnya pejabat pemerintah terkait hal ini sudah tahu akan hal ini dan membuat kebijakan yang mampu memberi nilai tambah bagi penerimaan negara atas pajak dan PBBKB yang dihasilkan dari binis BBM non subsidi," kata Sofyano dalam rilis, Senin (22/8).

Lebih lanjut Sofyano menerangkan, ada kewajiban yang dipersyaratkan pemerintah terkait penjualan BBM nonsubsidi oleh Badan Usaha Pemegang Izin Niaga Umum (BUPIUNU), dalam hal ini pihak swasta. Yakni, pembayaran PBBKB sebesar 5-7,5 persen, PPn dan kewajiban mencampur dengan Fame sebesar 20 persen sehingga BBM tersebut menjadi bio diesel.

Namun khusus terhadap PBBKB dan ketentuan mencampur BBM dengan fame, hingga saat ini , masih dipertanyakan, apakah sudah dilakukan sepenuhnya atau belum.

"Pemerintah nyaris belum terdengar bersuara tentang ini," kata Sofyano.

Termasuk, kata dia, mekanisme pengawasannya. Sofyano menegaskan, hal ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. "Bisa saja kewajiban tersebut tidak di patuhi oleh semua BU-PIUNU. Ini penggelapan dan pelanggaran," tegasnya.[wid]

 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya