Berita

Foto/Net

Bisnis

Kementerian PUPR Kekurangan

Insinyur Bangun Infrastruktur
SABTU, 20 AGUSTUS 2016 | 09:06 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah membutuhkan 120 ribu insinyur untuk meng­garap berbagai proyek infrastruk­tur. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng Kemente­rian Riset Teknologi dan Pendidi­kan Tinggi (Ristek Dikti).

"Kita kekurangan insinyur untuk menggarap infrastruk­tur. Dengan kerja sama ini. para calon insinyur nanti akan menempuh latihan di berbagai proyek pemerintah," kata Men­teri PUPR Basuki Hadimul­jono, di kantornya, di Jakarta, kemarin.

Kerja sama kedua kemente­rian tersebut ditandai penanda­tanganan kesepahaman yang dilakukan Menteri Ristek Dikti, Muhammad Nasir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua Persatuan Insinyur Indo­nesia, Hermanto Dardak.


Basuki mengatakan, saat ini ada 153 ribu tenaga di bidang konstruksi sudah mengantongi sertifikat LPJK (Lembaga Pengembangan jasa Konstruksi). Mereka harus didorong agar menjadi insinyur profesional. "Kalau insinyur profesional itu seperti kedokteran. Setelah di wisuda sarjana kedokteran, harus koas (magang) di rumah sakit dulu untuk bisa dapat gelar dok­ter. Nah, ini kami menyediakan tempat kepada mereka (peme­gang LPJK) supaya mereka bisa berpraktik agar menjadi tenaga profesional," ujar Basuki.

Sementara itu, Menteri Nasir mengatakan, kerja sama ini sangat baik dilakukan dalam rangka menghadapi persaingan di pasar internasional. Menurut­nya, dengan adanya program ini, univesitas dari swasta dan negeri yang terakreditasi bisa mengi­kuti para mahasiswanya.

Dia menuturkan, saat ini pen­didikan keinsyinyuran memiliki 300 ribu mahasiswa. Namun, pertanyaannya, apakah mereka bisa menjadi tenaga profesional. Karena, untuk menjadi tenaga profesional mereka perlu wadah lagi. "Untuk itu kita melakukan kerja sama ini agar para lulusan dapat menjadi tenaga profe­sional," ujarnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya