Karlina Umar Wirahadikusumah/Net
SEHARIAN ini kita lihat para anggota TNI kita berbaris rapi dan cantik selama dalam pelaksanaan Upacara Bendera 17 Agustus di Istana Merdeka.
Ada sedikit cerita mengenai model sepatu yang dipakai oleh anggota TNI wanita, baik oleh KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat), KOWAL (Korps Wanita Angkatan Laut) maupun WARA (Wanita Angkatan Udara) dan juga sekarang ini dipakai oleh anggota wanita Pasukan Paskibraka pada upacara bendera di Istana.
Sore hari tanggal 17 Agustus 2016, sambil menonton TV Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka, Ibu Karlinah Umar Wirahadikusumah berbagi cerita tentang sejarah bagaimana seragam anggota KOWAD dan model sepatu yang dipakai oleh peserta upacara bisa menjadi model standard TNI AD dan juga Angkatan lainnya.
Pada saat Jenderal Umar Wirahadikusumah (alm) menjabat sebagai KASAD (1969 -973) pada suatu kesempatan upacara resmi di Istana Merdeka, Ibu Karlinah melihat parade pasukan tentara wanita di Istana Merdeka.
Ibu Karlinah Umar yang terkenal dengan kerapihan berbusana dari panggung kehormatan melihat seragam yang dikenakan anggota KOWAD dengan seragamnya sebagai berikut: blus dan rok berwarna sama, yaitu hijau tua; blus dimasukkan dalam rok dengan koppel riem; dan sepatu boots hitam bertali dengan kaus kaki hitam sampai setengah betis
Kesan yang didapat karena terlihat dari jauh, para KOWAD tampak pendek-pendek dan hitam karena sebagian betis tertutup kaus kaki hitam.
Sempat ditanyakan oleh Ibu Karlinah Umar mengapa mereka memakai sepatu hitam dengan tali sepatu seperti halnya model sepatu laki-laki. Didapat penjelasan bahwa untuk berbaris memerlukan sepatu yang baik untuk mencegah sepatu terlepas dan terlempar ke depan saat melangkahkan kaki.
Sebagai istri dari Kepala Staf Angkatan Darat, Ibu Karlinah Umar merasa bahwa tampilan dari para KOWAD tidak sebanding dengan para WARA dan KOWAL yang memakai baju lebih segar dan cantik dengan seragam yang berwarna lebih cerah.
Ibu Karlinah sebagai Ketua Umum PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA meminta izin kepada KASAD, Jenderal Umar WHK untuk mengganti model baju dan warnanya. Dan kemudian diberi izin oleh KASAD untuk mengubahnya agar tampak lebih cantik dan segar.
Kemudian Ibu Karlinah Umar mengajak kawan-kawan dari pengurus Persit antara lain Ibu Achmad Tirto Sudiro, Ibu Sofyar dan dua orang lainnya (Ibu Karlinah Umar tidak ingat lagi siapa) diajak untuk berdiskusi memperbaiki warna dan model seragam KOWAD.
Setelah melakukan diskusi dan perbandingan dengan seragam Angkatan lain, kemudian pengurus membuat beberapa pilihan dengan mengadakan gelaran beberapa model seragam untuk dipilih oleh team kecil ini.
Khusus untuk sepatu dipilih sepatu model seperti model sepatu milik Ibu Karlinah Umar pada saat itu. Yaitu sepatu dengan modelnya seperti dipakai sekarang oleh para KOWAD. Sepatu hitam sol tipis dengan 'band' lebar di bagian punggung kaki, model yang diyakini aman dipakai untuk baris berbaris.
Akhirnya dipilihlah model baju dengan warna blus hijau muda dan rok warna hijau lebih gelap dan blus tidak dimasukkan ke dalam, dengan sepatu model seperti milik Ibu Karlinah Umar.
Setelah dipilih yang terbaik, barulah seragam baru KOWAD ini diajukan secara resmi kepada TNI Angkatan Darat.
Setelah disetujui model seragam yang lebih manis dengan sepatu yang model baru itu, akhirnya sepatu model yang sama dipakai oleh semua tentara wanita baik KOWAL maupun WARA sampai saat ini, termasuk para anggota wanita Paskibraka.
[***]Sumber cerita: Ibu Karlinah Umar Wirahadikusumah yang disampaikan melalui anak mantunya Iqbal Wilis