Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) penuh masalah sejak pertama dioperasikan pada Selasa (9/8) lalu. Publik memÂbanjiri media sosial dengan beragam kritik kepada PT Angkasa Pura II.
Budi Karya Sumadi saat menjabat Direktur Utama PT Angkasa Pura II pada beberapa kesempatan menjanjikan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta akan menjadi kebangÂgaan masyarakat Indonesia.
Pria yang belum sebulan naik jabatan sebagai Menteri Perhubungan itu bahkan pernah sesumbar Terminal 3 lebih bagus dari Bandara Changi Singapura dan bandara di beberapa negara lain.
Namun, belum genap sebulan ditinggalkan Budi Karya Sumadi, di Terminal 3 Soekarno Hatta terjadi banyak masalah sejak pengoperasian pada Selasa (9/8) lalu.
Di antara masalah yang menjadi sorotan publik media sosial dan meÂdia massa adalah, pada hari pertama dioperasikan, tepatnya sekitar 12 jam awal beroperasi, terjadi delay puluÂhan penerbangan Garuda Indonesia, satu-satunya maskapai yang beropÂerasi di terminal anyar itu.
Pangkal masalahnya gangguan listrik, sehingga mengganggu pelayanan pemanduan lalu lintas udara untuk pergerakan dari dan menuju Terminal 3.
Masalah lain yang menghebohkan publik pada dua hari terakhir, terÂjadi banjir di terminal bandara yang digadang-gadang berfasilitas serba canggih itu.
Nah, publik media sosial sepertinya geram, dua hari terakhir membanjiri PT Angkasa Pura II dengan aneka kriÂtik dan kecaman melalui media sosial Twitter, Kaskus dan Facebook.
Di Twitter, misalkan, hashtag #Terminal 3 Ultimate dan #T3CGK masuk jajaran
trending topic, karena banyaknya netizen menyoroti aneka masalah di sana.
Di antaranya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah melalui akun @Fahrihamzah menilai, masalah-masalah itu terjadi karena pembangunan Terminal 3 Bandara Soetta belum selesai. "Kemarin sudah PP (pulang pergi) lewat sana, memang banyak yang belum selesai. Sementara penÂumpang menyerbu banyak sekali. #T3CGK," cuitnya.
Di Kaskus, akun y.tampubolon menceritakan pengalamannya menÂgunakan Terminal 3. Dia mengeÂluhkan, jumlah armada bus untuk mengantar penumpang antar termiÂnal sedikit.
"Kemarin mendarat di Terminal 1, terus transit ke Terminal 3. Gila, jauh banget jaraknya, mana bus yang disediakan Angkasa Pura nggak memadai. Jadi banyak yang berdiri di dalam bus, padahal bawa koper dan lain-lain. Serius dah, lebih mirip terminal bus ketimbang bandara internasional," keluhnya.
Akun
likeearth menilai, berbagai masalah itu muncul karena Terminal 3 belum siap digunakan. "Biasa lagu lama, mau projek apa pun yang punya Pemerintah, suka dipaksaÂkan 'selesai,' walaupun belum 100 persen rampung. Ya ujung-ujungnya gini..," ujarnya.
Akun febriant12 mengatakan pendapat serupa. Menurut dia, pengoperasian Terminal 3 dipaksakan, "Belom jadi udah dibuka, ya kayak gini. Bandara Kualanamu dan Ngurah Rai masih bisa dimaklumi saat buka masih semrawut. Karena flight nggak terlalu rame dibanding Jakarta. Lah Soetta? Buaanyaaak," ketusnya.
Netizen zenyatta mengaku kecewa dengan munculnya beberapa masalah pengoperasian Terminal 3. Padahal dia sempat bangga karena terminal itu dipromosikan berfasilitas serba cangÂgih. "Padahal dah ekspektasi tinggi. Ternyata level "ultimate" segini aja," katanya kecewa.
Akun lioneltakrep mencibir mimpi Angkasa Pura II menyaingi Singapura, Mau samain Changi? Gelar karpet di Changi aja kayaknya belum pantas.â€
Lain lagi pendapat akun Virtuoso08. Dia mengaitkan amburadulÂnya Terminal 3 dengan pergantian Menteri Perhubungan, dari sebelÂumnya Ignasius Jonan kepada Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Angkasa Pura II yang membangun Terminal 3. "Wah, jadi Pak Jonan dipecat dan digantikan Budi Karya, biar memuluskan Terminal 3 cepet operasional," sindirnya.
Meski mayoritas netizen menyamÂpaikan kritik dan hujatan, sebagian kecil ada juga yang menyuarakan pembelaan.
Di antaranya, akun sikehedgorenk meminta masyarakat memaklumi. "Namanya masih baru, maklum lah, semua ada prosesnya, jangan ngeluh trus. Jangan minta dukungan terus dari pemerintah. Sudahkah anda mendukung pemerintah? Jangan selalu menuntut hak, apa kita sudah melunasi kewajiban kita?" ujarnya.
Akun saoran menilai, wajar saja Terminal 3 masih banyak kekurangan. Menurutnya, kesempurnaan pelayanan dan pengelolaan terminal bandara dapat diselesaikan sambil beroperasi.
"Memang harus dipaksa, kalau engga ya nggak jalan-jalan. Coba lihat Kualanamu, dipaksakan juga. Sekarang udah keren. Terminal 3 Air Asia zaman dulu, dipaksakan juga. Sekarang terminal favorit," tuturnya.
Akun
maize.farmer menyarankan pemerintah membuat aturan pengÂgunaan terminal baru. "Sebenarnya gampang.. Buat aja otoritasnya. Bandara atau terminal mau dibuka harus penuhi persyaratan sesuai aturan otiritas. Kan ada
check listnya. Jika udah benar semua, ya bisa operaÂsional," ujarnya. ***