Berita

Humphrey Djemat/Net

Hukum

Gani Djemat & Partners Gandeng PGRI Beri Advokasi ke Guru Indonesia

SABTU, 13 AGUSTUS 2016 | 18:02 WIB | LAPORAN:

Kantor advokat Gani Djemat & Partners berencana menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk memberikan advokasi. Hal ini dilakukan menyusul maraknya kriminalisasi terhadap guru di Indonesia.

Begitu diutarakan pimpinan Gani Djemat & Partners, Humphrey Djemat dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Sabtu (13/8).

Selain advokasi, Gani Djemat & Partners juga membuka konsultasi hukum bagi para guru di seluruh Indonesia.


"Kita sudah berkomunikasi dengan PGRI dan ide itu datang dari mereka. Kita sangat menyambut baik kepercayaan ini. Kejadian ini sudah sering terjadi terhadap guru-guru. Sudah kewajiban kita mendampingi mereka dari sisi hukum," papar Humphrey.

Penandatanganan kerjasama sendiri direncakan berlangsung pekan depan, tepatnya Kamis, 18 Agustus. Di waktu yang sama, Kantor Gani Djemat & Partners merayakan ulang tahun ke 44, sejak didirikan tahun 1972 oleh Almarhum bapak Gani Djemat.

"Kasus pemukulan guru di Makasar membukakan mata kita, kalau guru sangat rentan dengan kekerasan dan kriminalisasi. Padahal guru adalah bagian penting dalam menciptakan generasi bangsa yang tangguh, sopan, dan tidak cengeng," terang Humphrey.

Wakil Ketua Umum PPP ini juga menjelaskan, advokasi bagi guru bukan kali pertama dilakukan Gani Djemat & Partners. Sejak tahun 2006, kata Humphrey, pihaknya telah bekerjasama dengan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepala Sekolah Indonesia yang diketuai oleh ibu Dr. Triana Dewi Seroja,S.H.,M.Hum.

"Tugasnya sama, memberikan advokasi bagi guru dan Kepala Sekolah yang terkena masalah hukum secara cuma-cuma di daerah-daerah. Mengingat perlindungan hukum terhadap guru ini sangat penting, maka nanti kami akan segera membentuk Tim Kerja Khusus dan kami akan tunjuk Ibu Triana sebagai leadernya karena beliau sangat berpengalaman dalam hal ini," tandasnya. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya