Berita

Rohadi/Net

Hukum

CHAT NEWS

PNS Pengadilan Jakut Kayanya Luar Biasa...

Punya Rumah Sakit, Waterpark & 17 Mobil
SABTU, 13 AGUSTUS 2016 | 09:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Topik adanya seorang pegawai negeri sipil (PNS) punya kekayaan yang luar biasa jadi perbincangan di linimasa. PNS ini mempunyai rumah sakit, waterpark hingga mobil yang jumlahnya 17 unit. Wow..Siapakah dia? Dia adalah Rohadi, panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang ditetapkan tersangka oleh KPK terkait kasus dugaan suap perkara pencabulan dengan terdakwa Saipul Jamil. Netizen pun banyak yang terkaget-kaget.

Rohadi ditangkap KPK pada 30 Juni 2016 saat tengah membonceng ojek di daerah Matraman, Jakarta Pusat. Dari tangan Rohadi, KPK menyita Rp 250 juta dari commitment fee sebesar Rp 500 juta. Duit itu diduga dari pengacara Saipul Jamil, Berthanatalia Ruruk Kariman dan Kasman Sangaji. KPK juga turut mencokok keduanya serta menangkap kakak Saipul Jamil yaitu Samsul Hidayatullah. Duit itu diduga untuk 'mengatur' hukuman yang dikenakan pada Saipul Jamil. Saipul pun akhirnya divonis 3 tahun dari tuntutan JPU 7 tahun penjara.

Nah, berdasarkan informasi dari penyidik, Rohadi memiliki kekayaan yang luar biasa. Sebagai PNS, dia memiliki rumah sakit. Selain itu, Rohadi diketahui tengah membangun perumahan elite dengan sarana waterpark. Rumah sakit Rohadi diketahui bernama RS Reysa Permata. Lokasinya di Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung, Indramayu, Jawa Barat. Rumah sakit terdiri dari tiga gedung ini berdiri di atas tanah seluas lima ribu meter persegi. Ada gedung untuk klinik perawatan kecantikan, lobi, IGD, apotek, bangunan rawat inap, klinik cuci darah serta ruang dokter.


Perumahan elite yang akan dibangun letaknya juga tak jauh dari rumah sakit itu. Tepatnya di belakang rumah sakit. Rohadi sudah membebaskan tanah 16 hektar dari total 160 hektar yang direncanakan. Lahan ini akan dibangun real estate untuk kompleks menengah atas Dream Park Cikedung. Fasilitasnya ada waterpark, swalayan hingga taman bermain. Proyek pembangunan sudah mulai sejak 2015. Namun, setelah Rohadi dicokok KPK Mei 2016, pembangunan berhenti.

Pengacara Rohadi, Tonin Tachta Singarimbun membenarkannya. Akan tetapi, Tonin menyebut, kliennya hanya perantara karena ada investor sesungguhnya. Ada lima investor dan Tonin enggan menyebutnya. "Jadi orang itu entah dari mana, mau menjanjikan ada investor. Ubahlah sawah ini jadi rumah sakit, waterpark dan real estate," aku Tonin.

Tonin juga membenarkan kliennya itu punya belasan mobil. Tepatnya 17 unit. "Saya nggak yakin 18 mobil, saya tahunya 17 mobil. Memang itu yang dipakai sama dia," tambahnya. Menurut dia, sebelum jadi panitera pengganti, Rohadi pernah dagang bakso dan menjual buku. Setelah menjadi PNS awal tahun 2000, kekayaannya menanjak tajam. Dia menegaskan, kekayaan Rohadi didapat dengan cara yang sah. Kliennya dianggap ulet dan punya bakat bisnis. Termasuk bisnis jual beli mobil.

"Apa dilarang orang kaya di Indonesia. Rohadi bisa (kaya), karena yang ngutang sama dia di mana-mana. Nah ada juga yang beli cash. Dari situ mobil-mobilnya. Sampai saat ini belum ada penyitaan (mobil), saya nggak tahu kalau ada penyitaan, kan pasti ada surat," ungkap Tonin.

Netizen pun banyak yang berburuk sangka. Pembaca di link berita terkait, Edisonasir kaget. "Aduh Mak, kaya kali orang ini. Dari mana aja itu harta? Mengabdi 15 tahun dengan gaji dari APBN," tulisnya. "Suruh pembuktian terbalik aja mengenai asal-usul harta atau uangnya dari mana," tulis Sisotoy yang juga dijawab akun @ladieznight4u. "Itu namanya pencucian uang kalau kata mak gue."

"Mantap, akhirnya jatuh juga, semoga yang lain cepat nyusul, abis itu didor dong pak Jokowi, berani ga dor mereka?" ungkap Peter Yogi. "Setinggi-tingginya tupai melompat akhirnya terjatuh juga," tulis Maya Redita.

Menurut Donny Andi, bisnis bakso tak mungkin bikin orang kaya luar biasa. "Jualan baso bisa kaya? mau ulet juga ga kaya-kaya," sebutnya diamini Mr.komat_kamit. "Tetangga saya jualan bakso laris banget sudah 15 tahun tapi tidak kaya-kaya amat seperti Rohadi. Cuma ada 2 kemungkinan kalau gak korupsi ya piara tuyul."   ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya