Berita

Natalius Pigai/Net

Hukum

Komnas HAM: Polisi Bertindak Represif Saat Bentrok Relokasi Di Karo

KAMIS, 11 AGUSTUS 2016 | 12:27 WIB | LAPORAN:

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menyelidiki laporan bentrokan antar warga desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Sumatera Utara dengan aparat Polres setempat.

Hasilnya, ada empat temuan terkait bentrokan pertama, perusakan rumah dan kendaraan bermotor milik warga Desa Lingga. Kemudian korban meninggal satu orang atas nama Abdi Purba, satu orang kritis bernama Ganego Tarigan dan 19 orang warga lainnya terluka akibat penganiayaan.

Temuan ketiga Komnas HAM yaitu adanya serangan yang dilakukan secara sadar dan sengaja oleh aparat keamanan. Warga kini dihantui rasa takut.
 

 
Komnas HAM juga menemukan fakta kaitan bentrokan itu buntut protes warga atas pembangunan relokasi warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung, di mana pemilik lahan menutup akses jalan masuk Desa Lingga dan menuju Desa Kabanjahe.

"Kejadian di  Tanah Karo disebabkan karena kekerasan, penganiyaan, pengrusakan harta benda yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan," tegas Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Bentrok Karo Natalius Pigai dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (11/8).

Dari hasil empat temuan ini, lanjut Pigai, Komnas HAM menyimpulkan perlakuan aparat terhadap warga Desa Lingga sangat tidak manusiawi, represif, merendahkan martabat, melanggar hak kepemilikan dan sewenang-wenang.

"Kesimpulan ini hasil pertemuan kami dengan korban, saksi, dan pihak terkait, tinjauan ke tempat kejadian. Kami meminta menempatkan status quo terhadap kegiatan yang dilakukan pengembang rencana relokasi di desa Lingga," ujar Pigai.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya