Berita

Bisnis

Ilmu Pengetahuan Indonesia Butuh Dukungan Konkrit Pemerintah

RABU, 10 AGUSTUS 2016 | 18:19 WIB | LAPORAN:

Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) mendukung gagasan dan langkah presiden ketiga RI, B.J Habibie yang juga pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menghimpun seribu ilmuwan untuk membantu pemerintah menyelesaikan persoalan bangsa.

"Segenap elemen bangsa perlu mendukung dan menyokong AIPI terkait penghimpunan dana Ilmu Pengetahuan Indonesia atau dana abadi," ujar Ketua Umum IABIE melalui pers rilis, Rabu (10/8).  

Namun diharapkan dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (Indonesian Science Fund/ISF) tersebut berasal dari APBN, CSR perusahaan serta sumbangan dari pihak ketiga baik dalam maupun luar negeri. Dana tersebut akan dikelola oleh badan otonom di bawah AIPI.


Pihaknya pun mendorong dukungan konkrit pemerintah terhadap sistem dan kelembagaan ISF. Apalagi pada saat ini betapa rendahnya investasi nasional dalam penelitian dan pengembangan yang kurang dari 0,1 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Hal ini tentunya menghambat kapasitas Indonesia untuk berkembang menjadi negara maju.

Bimo menjelaskan, dukungan konkrit pemerintah terhadap sistem ISF penting juga untuk memberi dorongan agar ada usaha terus-menerus membangkitkan daya inovasi dan kreasi guna kesejahteraan dan peradaban Indonesia.

Di sisi lain, Bimo mengingatkan, kebijakan nasional untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), khususnya kegiatan inovasi sebaiknya mencermati fenomena global. Ada dua strategi global yang menurutnya, bisa dijadikan masukan berharga. Strategi pertama adalah pendirian taman-taman bisnis yang diperuntukkan bagi sektor industri spesifik.

"Contoh negara yang sangat progresif dalam mendirikan aneka taman bisnis adalah Dubai. Di bawah kepemimpinan Sheikh Mohammed, negara itu telah membangun secara spektakuler Dubai Internet City (DIC) yang dirancang dengan bantuan Arthur Andersen dan McKinsey & Company," paparnya.

Selain itu juga didirikan Dubai Healthcare City, Dubai Biotechnology and Research Park, Dubai Industrial Park, Dubai Studio Park, dan Dubai Media Park. Dengan terbangunnya taman-taman bisnis tersebut Dubai menjadi basis yang ideal bagi perusahaan multinasional apapun.

Dalam waktu singkat perusahaan top dunia hadir dan membuat kontrak jangka panjang dengan nilai investasi yang besar. Di antaranya adalah Microsoft, Oracle, HP, Compaq, Siemens, Sony Ericsson. Begitu juga perusahaan raksasa media massa dan penyiaran memiliki cabang utama di Dubai Media Park. Seperti Reuters, CNN, CNBC, BBC, Arabian Radio Network.

"Eksistensi Indonesian Science Fund hendaknya jangan layu sebelum berkembang. Meskipun saat ini terjadi pemangkasan belanja negara," kata pendiri Euro Management Indonesia ini.

Ia juga menyarankan, pemerintahan Presiden Joko Widodo sebaiknya segera mengalokasikan dana sebagai katalis dana abadi pengembangan iptek dan prakarsa modal ventura untuk kegiatan inovasi. Selain itu secepatnya mencari solusi terhadap kondisi masih ada sebagian ilmuwan dan teknolog dari instansi pemerintah dan BUMN yang kapasitasnya masih idle. Untuk itu, perlu insentif dan program terobosan agar kapasitas mereka bisa digunakan secara optimal.

Menurut dia, salah satu yang perlu insentif dan terobosan adalah  Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang.

"Saatnya pemerintah membenahi wahana riset dan teknologi seperti halnya kawasan Puspiptek agar komponen laboratorium tidak menjadi besi tua. Perlu peta jalan baru terkait kebijakan riset dan teknologi yang bertumpu kepada inovasi produk," bebernya.

Terpenting pula, lanjut Bimo, pemerintah harus segera mensinergikan lembaga-lembaga riset dan pengkajian seperti halnya BPPT, LIPI, BATAN, LAPAN dengan perusahaan atau komunitas inovatif yang ada di negeri ini.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya