Berita

Haris Azhar/Net

Hukum

KESAKSIAN FREDDY BUDIMAN

Haris Azhar: Seharusnya Momentum Ini Memancing Presiden

RABU, 10 AGUSTUS 2016 | 17:58 WIB | LAPORAN:

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, meminta Presiden Joko Widodo turun tangan dalam kasus kesaksian almarhum Freddy Budiman.

Bahkan, ia meminta presiden membentuk tim khusus untuk menyelidiki kebenaran pengakuan Freddy tentang peran anggota Polri, BNN dan TNI dalam peredaran narkoba di Indonesia. Freddy juga mengaku pernah membawa narkoba dari Medan ke Jakarta difasilitasi mobil jenderal TNI bintang dua.

"Saya minta presiden turun tangan. Harusnya mementum ini memancing presiden untuk membuat tim. Tim di Kepresidenan harus melihat bagaimana modus (penyelundupan narkoba) berjalan," kata Harris saat ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (10/8).


Menurut dia, tim independen yang dibentuk Polri, BNN, dan TNI, tetap bisa bekerja meski ada tim khusus yang dibentuk presiden. Selain itu Haris meminta Polri, TNI, dan BNN berkomitmen untuk aktif menyampaikan ke masyarakat soal hasil investigasi tim masing-masing.

Dia melanjutkan, informasi dari Freddy Budiman menggambarkan distribusi narkoba dari hulu ke hilir. Ia berharap, informasi dari Freddy tidak menjadikan penegak hukum lemah, tetapi malah semakin semangat menangani masalah narkoba.

Diceritakan Haris, belakangan ini dia harus mondar-mandir menemui perwakilan dari tiga institusi negara yakni TNI, BNN, dan Polri untuk mengklarifikasi apa yang disampaikan Freddy kepadanya mengenai dugaan keterlibatan sejumlah institusi negara dalam kasus narkoba.

"Seminggu lebih ini saya banyak interaksi dengan sejumlah pejabat dari ketiga institusi yang saya sebut di tulisan saya terkait Freddy Budiman," ucap Haris. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya