Berita

Foto/Net

Nusantara

Jadi Trending Topic, Yang Dijemput Ogah-ogahan

#Jakarta Menyambut Risma
JUMAT, 05 AGUSTUS 2016 | 09:49 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Desakan kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk ikut bertarung di Pigub DKI Jakarta melawan Ahok, terus menguat. Di jagat Twitter, dukungan kepada Risma terus mengalir. Bahkan seharian kemarin, tanda pagar #JakartaMenyambutRisma menjadi trending topic Indonesia. Tentu saja sikap tweeps terbelah, ada yang mendukung, ada yang menolak sampai ada yang berkelakar Jakarta sibuk menyambut Risma, eh yang dijemput ogah-ogahan.

Tagar itu muncul setelah Risma 'pamitan' saat menutup sambutan di acara pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Balai RW XII Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Surabaya. "Ini adalah hari-hari terakhir, oleh karena itu saya meminta maaf atas nama pribadi maupun semua pegawai dari kelurahan, kecamatan sampai SKDP. Mohon maaf bila ada kekhilafan dan kesalahan saya selama ini," ungkap Risma.

Belum jelas apakah Risma meminta maaf untuk pamitan ke Jakarta melawan Ahok atau pamitan meninggal acara. Namun, netizen buru-buru mengartikannya kalau Risma sudah diusung PDIP untuk melawan Ahok. Akun @KarismaJakarta yang menyatakan diri akun resmi official Risma for DKI Jakarta mencuitkannya pertama kali. "Yuk mulai ramekan. #JakartaMenyambutRisma," yang dire-tweet followersnya.


Akun @inisifani setuju Risma diboyong ke Jakarta. "Memang sudah saatnya Ibu-kota yang panas dan hingar bingar ini dipimpin oleh seorang Ibu. Biar adem dan tenang," kicaunya, diamini @seelma7. "Memang sudah waktunya kok."

Tweeps lainnya kemudian berbondong-bondong berkicau disertai dengan tagar dibelakangnya. "@Tri_Rismaharini adalah kita #JakartaMenyambutRisma," cuit @irwancheska, disambut @fee_lyy14 yang menyatakan, Risma punya kualitas yang sangat baik dan mumpuni untuk memimpin DKI.

Yang lain menyebut Risma bakal jadi lawan kuat Ahok. Sebagian besar memberi pengakuan bukti keberhasilan Risma memimpin Kota Pahlawan. Seperti @Aiie_Chintya77 yang menyebut, salah satu keberhasilan Risma membuat Kota Surabaya makin asri. "Menjadi lebih asri dan tertata dengan baik dibandingkan sebelumnya," kicaunya, diamini @GitaPratiwi. "Gak bisa boong waktu pulang lagi ke Surabaya, Surabayanya tambah cantik," cuitnya.

Akun @jazuli_iqbal menyebut Risma pemimpin yang tegas. "Sosok pemimpin yang sangat tegas," cuit dia, disambut @Lndaangeline02. "Ibu Risma itu pemimpin yang tidak Plin Plan dalam mengambil keputusan," cuitnya.

Sementara ada yang bingung memillih jika Risma jadi maju di DKI. "Jika Risma maju ke DKI maka kami yang bingung. Sebab kami dukung Ahok, Risma dan pemimpin-pemimpin bagus lainnya," cuit @PartaiSocmed. Akun @muchlis_ar cukup bijak menanggapi. "Uno bagus. Risma bagus. tapi kalo niatnya jegal petahana karena faktor agama, jadi menyedihkan,"cuitnya

Namun ada juga yang tak membolehkan Walikota kesayangan mereka ke Jakarta. "Ya sudah kalau ibu lebih memilih kepentingan partai," sindir @retnopudji1 disamber @NgetopBanget. "Kalau saya sih cuma bisa berdoa ,jangan sampai Risma ke jakarta jadi wakil Ahok," harapnya. Akun @istighfar313 berkelakar. "Jakarta mau Jemput Risma? Eh yang dijemput ogah-ogahan," tulisnya. Sementara @Prie_GS meyakini, jika Risma datang ke Jakarta, pilkada DKI akan berubah peta. "Tapi kepala daerah terbaik sebaiknya memang dua periode," harapnya.

Terkait permohonan maaf yang dianggap 'pamitan' itu, Risma tak mau menjawab. Sementara Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser mencoba meluruskan soal pernyataan maaf yang disampaikan Risma sama sekali tidak ada kaitan dengan Pilgub DKI Jakarta. "Penyampaian maaf Ibu Walikota atas nama pribadi dan juga mewakili pegawai dan SKPD itu terkait masih di bulan Syawal. Dan ini kan hari-hari terakhir Syawal. Jadi ini tidak ada kaitannya dengan hal lain," jelasnya.

Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Didik Prasetiyono mengatakan, hingga kini belum ada perintah apapun dari partainya kepada Risma terkait Pigub DKI.   ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya