Khofifah Indar Parawansa/Net
Penyaluran Bantuan Sosial (bansos) kepada masyarakat miskin akan terganggu jika anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) kembali dipangÂkas.
Hal itu dikatakan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Jakarta. "Anggaran Kemensos sudah dipotong Rp1,6 triliun. Tapi mudah-mudahan tidak lagi dipotong," katanya.
Khofifah mengatakan, saat ini beban kementeriannya bertambah karena mendapat penugasan baru dari Presiden Jokowi untuk lakukan rehabiliÂtasi sosial bagi korban maupun keluarga korban kekerasan sekÂsual, serta rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.
"Efisiensi anggaran memang perlu dilakukan di sejumlah pos Kementerian/Lembaga. Tapi saat penghematan ada Kementerian/Lembaga yang justru bertambah programnya sebaiknya jangan dikurangi," katanya.
Salah satunya, Kemensos. Sebab, saat ini Kementeriannya tengah menjalankan tugas baru, yakni rehabilitasi sosial bagi pelaku, korban, dan keluarga korban kekerasan seksual.
Jika pemotongan anggaran tersebut kemudian dibebankan kepada kementeriannya, menuÂrut dia akan berdampak besar terhadap penyaluran bansos kepada masyarakat miskin.
"Akibat pemangkasan angÂgaran, banyak stimulus kegiaÂtan yang berkurang. Misalnya Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini ditargetÂkan 6 juta orang penerima. Sekarang baru 3,5 juta penÂerima PKH," ucap Khofifah.
Kemensos, kata Khofifah, awalnya berharap akan ada proses distribusi PKH pada 2,5 juta penerima baru pada September ini.
"Tetapi, karena ada efisiensi Rp 1,58 triliun, akhirnya penÂerima baru itu hanya menerima sekali di November nanti," imbuh Khofifah.
Begitu pula dengan target reÂhabilitasi terhadap 15.430 korÂban penyalahgunaan narkoba. Khofifah ragu target tersebut akan tercapai sebab untuk 2017 saja kementeriannya menargetkan 8.900 korban untuk direhab sementara korÂban penyalahgunaan narkoba mencapai 5,8 juta jiwa.
"Kegiatan (bansos) sudah pasti berkurang, seperti asisÂtensi lanjut usia, asistensi peÂnyandang disabilitas berat, bansos untuk anak terlantar pun berkurang," papar dia.
Oleh sebab itu, Khofifah berharap ada dukungan dari Kementerian/Lembaga terkait dengan penyaluran bansos, di samping mengandalkan banÂtuan dari luar negeri.
Contohnya, Jepang yang sudah ingin membantu pemerÂintah Indonesia. Atas dasar itu dia berharap kementeriannya tidak masuk dalam kementeÂrian yang anggarannya akan potong pemerintah.
"Ya mudah-mudahan tidak dipotong lagi, karena banÂyak hal yang jadi kebijakan Presiden ditangani Kemensos, seperti perlindungan anak. Mudah-mudahan anggaran bisa terjaga," pungkas Khofifah.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah akan kembali meÂmangkas anggaran belanja negara untuk kedua kalinya pada tahun ini sebesar Rp133,8 triliun. Langkah ini diambil guna meredam pelebaran defisit menyusul tidak tercapainya target penerimaan perpajakan. ***