Megawati Soekarnoputri/net
. Calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Purnama alias Ahok, ngotot mendekati PDI Perjuangan setelah ia berbalik badan dari dukungan publik yang mendorongnya maju lewat jalur non-partai.
Kepada wartawan, Ahok mengaku sudah kesampaian melaporkan keputusannya maju lewat jalur partai politik kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Ya, saya ngomong saja, saya sampaikan bahwa 'Bu saya sudah putuskan sama Teman Ahok pakai partai, pakai parpol'," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (29/7).
Sayang, tanggapan Mega kurang sesuai harapannya. Dari cerita Ahok, Megawati malah menanggapinya dengan diplomatis. Mega hanya mengatakan bahwa partainya memiliki mekanisme dalam mengusung pasangan calon kepala daerah.
"Dia (Megawati) bilang, PDIP ada mekanisme," ucap Ahok.
Ahok memang tidak sempat mengikuti mekanisme penjaringan internal PDIP karena saat itu masih bersikeras untuk maju lewat jalur independen dengan bekal dukungan 1 juta KTP yang digarap Teman Ahok.
Mendapat jawaban mengambang itu, Ahok kini hanya bisa pasrah dan menyerahkan kelanjutan pencalonannya di Pilkada Jakarta 2017 kepada tiga partai pendukung, yaitu Partai Nasdem, Partai Hanura dan Golkar. Dia berharap elite dari tiga partai mau berbicara kepada Megawati agar PDIP mau mengusungnya di Pilkada Jakarta.
"Serahkan pada parpol untuk ngomong. Jadi akan ketemu parpol sama parpol," ujarnya.
Bila pada akhirnya PDIP tidak mau mengusungnya, Ahok tidak mau mempermasalahkan. Apalagi dia sudah memiliki tiga partai pendukung yang memenuhi persyaratan untuk mengusung calon di Pilkada Jakarta.
"Saya enggak tahu gimana. Kita tiga parpol cukup," jelas Ahok
[ald]