Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

Pemerintah Mau Pisahkan Napi Teroris, Infrastrukturnya Mana?

KAMIS, 21 JULI 2016 | 00:24 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, setuju dengan gagasan pemerintah memisahkan narapidana kasus terorisme dari narapidana kasus pidana lainnya.

Wacana itu pernah diutarakan Menko Polhukam, Luhut Panjaitan, bahkan sejak tahun lalu. Luhut menyatakan perlunya membangun Lapas khusus teroris.

Namun, menurut Fadli, ada hambatan yang harus diatasi untuk mewujudkan ide itu.


"Masalahnya, apakah kita mempunyai infrastrukturnya. Lapas-Lapasnya ada enggak?" ujar Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7).

Jika memang infrastruktur yang dimiliki pemerintah memungkinkan, ia sepakat untuk memisahkan napi kasus terorisme agar tingkat pengawasan terhadap mereka lebih ketat.

"Security level untuk mengawasi terorisme tentu akan berbeda dengan napi narkoba. Akan berbeda dengan pidana pencurian atau pidana biasa. Jadi menurut saya sangat tergantung pada infrastrukturnya," tekan Fadli.

Petinggi Partai Gerindra ini meminta pemerintah lebih memperhatikan Lapas-Lapas yang ada sudah tidak bisa menampung jumlah napi.

Ia juga berharap Menko Polhukam tidak cuma melontarkan gagasan. Pemerintah harus serius mengkaji gagasan tersebut lalu merealisasikan pengadaan Lapas baru khusus terpidana kasus terorisme.

"Jangan hanya sekadar gagasan, tapi lihat infrastrukturnya. Dikaji lebih baik. Tapi menurut saya gagasan itu gagasan bagus," ujarnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya