Indonesia merupakan pengekspor Tilapia terbesar kedua di dunia untuk setelah China. Pangsa pasar Indonesia hingga ke negara besar seperti Amerika dan Eropa. Jika warga Indonesia sedang berada di Amerika, dan menemukan fillet ikan Tilapia, maka itu merupakan Tilapia yang dibudidaya di Indonesia.
Ikan Tilapia, atau lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan Ikan Nila, dibudidaya secara masif di perairan Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara.
Budidaya Tilapia di Danau Toba menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA). Ada dua perusahaan besar yang melakukan usaha budidaya ikan Tilapia, yakni Aqua Farm milik perusahaan asing asal Swiss, dan perusahaan nasional JAPFA melalui anak perusahaannya, PT Suri Tani Pemuka (STP).
Berbeda dengan Aqua Farm yang memang terkenal sangat eksklusif dalam kegiatan budidayanya, layaknya perusahaan asing kebanyakan (karena UU Penanaman Modal Asing), STP lebih terbuka dan mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan Sustainable Farming Practice di Danau Toba.
Lantaran itu juga, pemerintah melalui Kemenko Bidang Maritim dan Sumber Daya bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan meninjau langsung praktek budidaya ramah lingkungan yang dilakukan STP.
KJA milik STP berada di sisi Utara Danau Toba, di kawasan Kabupaten Simalungun, di tepi Pulau Samosir. Terdapat 42 ring KJA tersusun horizontal di kedalaman 100-150 meter Danau Toba. Ring KJA memiliki diameter 18 meter dan menggunakan jaring sepanjang 6 meter ke dalam air. Sebelum berada di ring utama yang berwarna oranye, ribuan ikan Tilapia harus melewati proses "Nursery" atau pembesaran ikan. Ikan-ikan kecil ini berada di jaring khusus, berbentuk persegi, setelah diangkut dari proses pembenihan. Pembenihan ikan Tilapia sendiri dilakukan terpisah, yakni di daerah Tanah Jawa, Simalungun.
Selama kurang lebih satu bulan berada di kolam pembesaran, anak-anak Tilapia ini rutin diberi makan 6-7 kali sehari. Cara memberi makannya pun harus mengikuti selera makan para anak-anak Tilapia ini. Petugas feeding, Lambok Sitio, mengatakan, pelet atau makanan ikan tidak boleh disebar sekaligus, karena daya tahannya hanya 5 menit. Jika terlalu lama mengapung, akan mengurangi nutrisi di dalam pakan ikan, sehingga ikan sulit tumbuh besar.
"Per petak sudah ditentukan makannya, kita tungguin, lempar sekali, tunggu pakannya abis dimakan semua, lempar lagi, kalau ikannya kenyang, stop lempar pakannya, kita tunggu sampai ikannya mau makan lagi. Intinya jangan sampai pakannya lama-lama mengapung," ujar Lambok dengan logat Batak kental.
Saat ikan Tilapia sudah berbobot 15 gram, atau usia satu bulan, ikan-ikan ini akan melalui fase seleksi menggunakan mesin grading. Ikan-ikan akan disedot ke mesin grading yang diangkut menggunakan perahu mirip rangkaian Banana Boat. Mesin grading ini memilah ikan Tilapia yang layak untuk dimasukkan ke KJA ring besar atau tetap berada di kolam pembesaran.
Ikan Tilapia akan berada di ring KJA hingga dinilai siap untuk di panen. Proses feeding atau pemberian makannya pun menggunakan mesin "tembak pakan" atau disebut Platform, yang langsung otomatis menembakkan pakan ikan ke ring KJA, diangkut menggunakan perahu mirip rangkaian Banana Boat, berkeliling ke tiap ring untuk menembakkan pakan ikan.
STP memang dianggap sudah memenuhi kaidah budidaya yang ramah lingkungan dan dapat meminimalisir limbah akibat eksistensi KJA. STP telah menggunakan teknologi mutakhir, yakni Lift-up System, menggunakan mesin buatan Norwegia, untuk mengangkut feses dan ikan yang mati dari ring-ring KJA. Proses pembersihan ini dilakukan 24 Jam sekali,s sehingga kadar air di sekitar KJA tetap terjaga kebersihannya. Hal lainnya, JAPFA memiliki pabrik pakan ikan sendiri, yang telah menggunakan perhitungan dalam pembuatannya sehingga pakan ikan terapung, tidak tenggelam, dan sewaktu-waktu dapat dibersihkan jika terlalu lama mengapung.
Drh. Ririn, yang mengurusi kajian ilmiah di KJA STP menjelaskan proses feeding di KJA STP sangat terkontrol. Proses pembuatan pakan ikan menggunakan bahan-bahan makanan tradisional seperti campuran bawang putih, dan nitrogen. Untuk di kolam pembibitan, kerap di taburi bubuk kunyit dicampur palm oil, sebagai vitamin agar daya tahan ikan terjaga dan tidak cepat mati.
Standar panen ikan Tilapia di KJA ini biasanya setelah 6 bulan, ikan-ikan Tilapia sudah bisa dibawa ke pabrik pengolahan menjadi fillet yang lokasinya berada satu jam lebih jaraknya dari KJA.
"Atau jika sudah 1 kilo up nya per ekor, sudah bisa panen. Kita sedang melalukan usaha agar 4 bulan sudah bisa panen. Untuk 1 ring KJA, bisa menghasilkan 40 ton ikan Tilapia hidup sekali panen," ujar Ririn.
KJA milik STP juga memiliki laboratorium untuk melakukan pengecekan kualitas air, sehingga kadar air Danau Toba di sekitaran KJA selalu terjaga kualitasnya. Pemerintah yang berkunjung, juga membawa serta peneliti dari LIPI dan Balitbang KKP untuk memastikan jalannya proses ilmiah demi budidaya yang suistainable di KJA Danau Toba.
Pemerintah telah menganjurkan agar perusahaan budidaya ikan ini untuk melibatkan masyarakat lokal untuk memberikan penyuluhan terkait KJA yang ramah lingkungan, dan juga bekerja sama dengan masyarakat di sektor penggunaan sisa ikan Tilapia. Karena STP memproduksi fillet, atau hanya daging ikan saja, kepala dan tulang ikan Tilapia dipergunakan dapat dipergunakan kembali untuk pembuatan pakan ikan, dan juga bekas feses ikan digunakan untuk pembuatan pupuk bagi warga setempat.
Tokoh masyarakat Simalungun, yang juga Mantan Menteri Pertanian, Bungaran Saragih, ikut meninjau KJA milik STP, dan meminta agar STP melibatkan masyarakat Simalungun, agar terjadi "transfer of Knowledge", mengenai budidaya ikan.
"Peran serta yang paling penting adalah memberikan penyuluhan kepada warga, bagaimana warga bisa mengelola KJA dengan baik. Ajarin warga agar tidak melakukan budidaya ramah lingkungan," kata dia.
Ekspor premium frozen fillets Tilapia yang dilakukan Indonesia, sudah juga akan merambah Negara-negara ASEAN, setelah sukses menjamah pasar Amerika dan Eropa. Restoran cepat saji Amerika yang franchisenya tersebar di Indonesia, selama ini menggunakan fillet impor, kita juga mulai beralih menggunakan fillet lokal Indonesia yang memiliki brand "Toba Tilapia" ini.
[wid]