Berita

Menko Kemaritiman Rizal Ramli (RR) dengan Gubernur DKI Jakarta Ahok:net

Ahok Karyawan Pengembang?

RR Nanya Sambil Keheranan
RABU, 20 JULI 2016 | 08:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perseteruan Menko Kemaritiman Rizal Ramli (RR) dengan Gubernur DKI Jakarta Ahok soal reklamasi di Jakarta, kian seru. Setelah Ahok nyebut RR omdo alias omong doang, kemudian RR nyerang balik Ahok cengeng, RR kembali menohok Ahok yang ngotot menolak penghentian reklamasi Pulau G. "Saya bingung kenapa dia ngotot. Ahok itu Gubernur DKI atau karyawan pengembang?" sebut Rizal di Kompleks Istana Presiden, kemarin.

Sindiran ini merupakan reaksi Rizal kepada Ahok kenapa tetap ngotot pembangunan Pulau G tetap dilakukan. Padahal, tim gabungan reklamasi, yang dipimpinnya telah memutuskan terjadi pelanggaran berat di Pulau G, sehingga pembangunan harus dihentikan. Reklamasi Pulau G, termasuk pelanggaran berat karena banyak kabel-kabel yang terkait dengan listrik milik PLN dan mengganggu lalu lintas kapal nelayan. Tidak hanya itu, reklamasi di Pulau G dapat merusak biota.

Namun, begitu disarankan Rizal agar pembangunan Pulau G disetop, Ahok malah menyurati Presiden Jokowi terkait keputusan tim reklamasi yang dipimpin Rizal. Ahok menilai, keputusan itu bertolak belakang dengan isi Keppres Nomor 52 Tahun 1995, sehingga reklamasi tidak bisa dibatalkan. "Kami kirim surat ke Istana Presiden karena semua (sudah sesuai dengan) Keppres. Nah, saya tidak mungkin membatalkan reklamasi," kata Ahok di Balaikota, Rabu, (13/7). "Kalau saya hanya membatalkan dari seorang menteri, berarti saya melawan Keppres dong?" tambahnya.


Melanjutkan keterangan Rizal, dia heran mengapa Ahok sampai mengirimkan surat kepada Jokowi dan meminta agar pembangunan Pulau G dilanjutkan. Menurutnya, fungsi menteri merupakan perwakilan pemerintah. Sementara, pembatalan pembangunan adalah keputusan tiga menteri teknis dan seorang menteri koordinator. Empat menteri yang dimaksud adalah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Menteri Kelautan dan Perikanan, Kepala Bappenas, serta dirinya sendiri sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. "Satu menteri saja sebenarnya sudah cukup untuk menghentikan. Menteri Lingkungan Hidup, misalnya. Nah, ini tiga menteri dan satu menko," herannya.

Apalagi, kata Rizal, keputusan tim reklamasi berdasarkan kajian yang jelas dan terukur. Jika Pulau G dipaksa untuk dibangun, maka konsekuensinya sangat berbahaya bagi lingkungan Jakarta. Dirincikan, Pulau G akan menghambat arus lalu lintas kapal nelayan tradisional di Muara Angke. Kemudian, terdapat jaringan pipa gas di dekat lokasi pembangunan Pulau G. Berdasarkan aturan internasional dan aturan pemerintah, seharusnya 500 meter di sekitar jaringan pipa gas itu bersih dari struktur bangunan.

Sebelumnya, Presdir PT Agung Podomoro Land (PT APL) Cosmas Batubara tidak terima dengan pernyataan Rizal Ramli. Dia menegaskan bahwa Agung Podomoro Land adalah perusahaan yang profesional. "Proyek ini (Pulau G) hanya salah satu dari hampir 40 proyek. Dalam pengalaman 40 tahun, selalu profesional. Menko Rizal, kami keberatan atas pernyataan beliau bahwa kami melakukan pelanggaran berat," ucap Cosmas. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya