Berita

tjahjo kumolo/net

Pertahanan

Mendagri: Sumber Pasokan Senjata Kelompok Santoso Harus Ditelusuri

SELASA, 19 JULI 2016 | 23:26 WIB | LAPORAN:

Pemerintah memberi tugas kepada TNI dan Polri untuk menuntaskan pemberantasan kelompok teroris di Poso setelah hampir dipastikan bahwa gembong teroris Santoso tewas tertembak aparat dalam pertempuran kemarin.

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, yang memimpin Operasi Tinombala terkait kepastian kematian Santoso.

"Tadi saya sudah diskusi dengan Kapolda Sulteng, menurut Kapolda 90 persen identifikasi awal dan kesaksian, itu benar Santoso," kata Tjahjo di gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/7).

Pemerintah berharap, kalau memang benar Santoso dan elite-elite kelompoknya sudah dilumpuhkan, tim yang dibentuk oleh kepolisian juga TNI segera menuntaskan sisa-sisa pengikut Santoso sehingga stabilitas di Palu dan Sulteng cepat pulih

"Sehingga daerah ini bisa cepat proses pembangunan. Walaupun masih ada 2-3 kelompok lagi. Ini prestasi kepolisian dan TNI," ujarnya.

Ia juga meminta aparat keamanan mencari tahu bagaimana proses masuknya senjata yang digunakan kelompok Santoso selama ini. Harus ditelusuri dari mana asal senjata, apakah dari perbatasan misalnya Filipina, atau impor dari negara lain.

"Atau memang ada pasokan, darimana? Ini harus lebih komprehensif, ditelaah," tegasnya.

Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, menjelaskan proses identifikasi dengan lima tahapan untuk mengenali pimpinan Mujahidin Indonesia Timur itu sudah selesai.

Lima tahapan identifikasi fisik itu menyimpulkan bahwa salah satu jenazah dari baku tembak dengan aparat di pedalaman Poso kemarin adalah Santoso.

Meski sudah yakin Santoso, kepolisian masih menunggu hasil dari satu tahapan identifikasi lagi yaitu tes DNA. [ald]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya