Berita

santoso/net

Pertahanan

Waspadai Jaringan Sel Teroris Baru

SELASA, 19 JULI 2016 | 19:40 WIB | LAPORAN:

Satgas Operasi Tinombala berhasil meembak mati pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah dalam kontak senjata yang terjadi Senin (18/7) kemarin di wilayah pegunungan Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah .

"Kita bersyukur, sehingga jaringan terorisme yang saat ini nomor wahid diburu dan dicari oleh pemerintah bisa dilumpuhkan dengan meninggalnya Santoso," ujar anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi di komplek parlemen, Jakarta, Selasa (19/7).

Namun, menurutnya, akan jauh lebih menguntungkan jika Santoso bisa ditangkap hidup-hidup. Karena bisa digali banyak informasi terkait jaringan terorisme yang ada, baik global maupun lokal.


Taufiqulhadi menjelaskan, tewasnya Santoso belum bisa dikatakan bahwa perang terhadap teroris berakhir. Keberadaan anak buah dan sisa-sisa jaringan Santoso harus tetap diwaspadai dan mendapatkan pantauan ekstra.

"Para kader Santoso ini bisa membangun sel baru di mana saja, bisa pula berubah menjadi agen gerakan radikal internasional dari jaringan yang lain. Lebih berbahaya lagi kalau mereka bisa membangun kamp pelatihan militer," bebernya.

Karena itu, dia menekankan perlunya keberlanjutan program deradikalisasi terorisme di Indonesia. Terutama terhadap naka buah Santoso yang masih hidup dan berhasil ditangkap.

"Mereka dapat direhabilitasi. Yang terpenting diperhatikan hak sosial ekonominya dan dijauhkan dari jaringan terorisme internasional. Kalau mereka mau berkerja sama dan sadar kembali mengakui NKRI dapat dilanjutkan dengan program afirmative action dengan memberikan dukungan akses ekonomi, agar mereka dapat hidup secara layak," demikian Taufiqulhadi. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya