Berita

foto: reuters

Penembakan Polisi Di Baton Rouge, Korban Tewas Menjadi Tiga Orang

SENIN, 18 JULI 2016 | 01:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jumlah korban tewas dari penembakan terhadap aparat polisi di Baton Rouge, ibukota negara bagian Louisiana, bertambah menjadi tiga orang.

Sementara itu, tiga orang lainnya dilaporkan luka-luka. Demikian dilaporkan Reuters.

Walikota Baton Rouge, Kip Holden, mengatakan, para petugas kepolisian itu sebelumnya dijebak oleh seorang pria bersenjata.


Kabar terakhir menyebutkan bahwa satu tersangka telah ditembak mati.
Jurubicara kepolisian Baton Rouge, L'Jean Mckneely, menyatakan pihaknya menjaga ketat tempat kejadian perkara. Polisi juga menggunakan robot untuk mengantisipasi adanya bahan peledak di sana.

Kepolisian juga menduga masih ada tersangka lain yang membantu penyerangan. Masyarakat diminta waspada dan melapor jika melihat orang berpakaian hitam dan membawa senjata laras panjang.

Saksi mata mengatakan, penembakan terjadi sekitar pukul 09:00 waktu setempat. Saksi melihat salah satu pelaku berkemeja merah tergeletak di tempat parkir, sedangkan pelaku lain melarikan diri.

Pihak Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama telah diberitahu tentang kejadian ini dan akan terus memonitor setiap perkembangannya.

Pihak berwenang yakin bahwa penyerangan terbaru ini masih terkait dengan maraknya penembakan terhadap warga kulit hitam oleh aparat polisi, yang memicu protes nasional di AS.

Belakangan ini, Baton Rouge juga dilanda demonstrasi besar dari warga yang memprotes maraknya tindakan semena-mena polisi AS terhadap warga kulit hitam.

Entah kebetulan atau tidak, lokasi penembakan polisi yang baru terjadi ini berada sekitar 1,5 kilometer dari markas Kepolisian Baton Rouge. Di sana ada puluhan tahanan yang ditangkap sejak awal bulan karena terlibat demonstrasi atas penembakan jarak dekat terhadap warga kulit hitam, Alton Sterling, oleh kepolisian pada tanggal 5 Juli.

Kamis lalu (7/7), penembakan brutal terhadap polisi mewarnai demonstrasi "Black Lives Matter", di kota Dallas, Texas. Sedikitnya 11 petugas kepolisian yang sedang bertugas mengawal aksi massa menjadi korban, lima orang tewas.

Gerakan hak-hak sipil kulit hitam itu menyerukan polisi untuk mengakhiri kebencian rasial yang telah menimbulkan banyak korban nyawa. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya