Berita

ilustrasi/net

Polarisasi Faksi Bikin Kudeta Di Turki Gagal

MINGGU, 17 JULI 2016 | 00:01 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Kecepatan aksi militer yang dikerahkan di kota-kota besar dan menguasai obvitnas menunjukkan kualitas pengorganisasian dan efisiensi kinerja mereka. Dalam situasi yang masih terus berkembang, ada sekitar 90 warga sipil meninggal dunia, 134 orang terluka, dan 1374 militer pro kudeta telah ditangkap.

"Namun, segala upaya kudeta kian melemah," kata pengamat politik internasional yang meraih gelar doktor bidang ilmu politik dan hubungan internasional dari Universitas Fatih Turki, Arya Sandhiyudha, dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 16/7).

Sejak awal, Arya sendiri menduga peluang kudeta ini gagal sangat tinggi karena beberapa hal. Diantaranya, polarisasi faksi. Di tahun 2015 ketika pemilu Turki, Partai Keadilan dan Pembangunan memenangkan 49,5 persen suara, dan negara ini sangat terpolarisasi antara kaum Sekuler, Islamis, Kurdi dan Nasionalis.


Turki, jelas Arya, memiliki sejumlah oposisi terhadap Islam yang menentang agenda politik berhaluan neo-Ottoman dalam arah kebijakan luar negeri Erdogan. Tapi di sisi lain mereka pendukung Presiden yang absah secara demokratis.

Selain itu, jelasanya, ada banyak orang Turki yang anti-Erdogan belum tentu juga anti-kudeta, karena mengingat trauma ketidakstabilan ekonomi dan politik di masa lalu ketika kudeta terjadi di Turki.

"Upaya kudeta ini adalah jelas merupakan produk dari faksi elit dalam militer yang nampaknya tidak sukses untuk menjalankan kudeta," demikian Arya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya