Berita

dahnil anzar/net

Pertahanan

Dahnil: Ada Potensi Konspirasi Besar Di Balik Penanganan Terorisme

JUMAT, 15 JULI 2016 | 13:31 WIB | LAPORAN:

Para tokoh dari beragam latar belakang membentuk Tim Evaluasi Penanganan Kasus Terorisme untuk mengevaluasi praktik pemberantasan terorisme yang dilakukan oleh Mabes Polri dan Densus 88.

Tim ini terdiri dari 13 orang yang akan bekerjasama selama tiga bulan ke depan. Tim ini terdiri dari Busyro Muqoddas, Bambang Widodo Umar, Salahudin Wahid, Trisno Raharjo, Ray Rangkuti, Dahnil Anzar Simanjuntak, Haris Azhar, Siane Indriani, Hafid Abbas, Manager Nasution, Franz Magnis Suseno, Magdalena Sitorus, dan Todung Mulya Lubis.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan, tim ini terbentuk karena kesadaran bersama akan besarnya potensi radikalisme yang ada di Indonesia.

Yang akan menjadi pokok perhatian "Tim 13" adalah pola pemberantasan, pola deradikalisasi, harus tetap berada di koridor hukum yang benar. Mengingat selama ini pemberantasan terorisme cenderung dilakukan semena-mena, tetapi tidak juga menurunkan angka kejahatan radikal di Indonesia.

"Yang menjadi perhatian penting tim evaluasi ini adalah pola pemberantasan, pola deradikalisasi harus dilakukan dalam bingkai hukum. Selama ini kita anggap usaha pemberantasan terorisme di Indonesia dilakukan di luar bingkai hukum dan cenderung melanggar HAM," ujar Dahnil di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jumat, (15/7).

Selama ini Densus 88 kerap melakukan stigmatisasi terhadap kelompok-kelompok tertentu, dan ia melihat adanya potensi konspirasi besar dalam penanganan kasus terorisme.

"Ada potensi konspirasi besar menjadikan kita state terorrism,  secara global itu bisa dilihat. Ini menganggu kohesi sosial kita. Di sisi lain kami akan memberikan masukan agar usaha pemberantasan terorisme tetap mengusung agenda penegakan hukum dan HAM," ujar Dahnil. [ald]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya