Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

Bangun Pangkalan Militer, Satu Dari Empat Langkah Strategis Bangun Natuna

RABU, 13 JULI 2016 | 15:25 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, memimpin rapat khusus membahas percepatan pembangunan Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Rizal membawa empat Deputinya dalam rapat bersama jajaran KKP untuk mengkonkretkan pembangunan di wilayah perbatasan Indonesia itu.

"(Natuna) potensinya besar. Dengan langkah-langkah yang kita rumuskan, kita berharap integritas kedaulatan negara Republik Indonesia di kawasan Natuna semakin kuat," ujar Rizal di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (13/7).

Wilayah Perairan Natuna telah diakui United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) sebagai bagian Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Karena itu pemerintah ingin membangun program yang konkret agar integritas dan kedaulatan wilayah Indonesia semakin kuat.

Pemerintah menyiapkan langkah empat langkah strategis. Satu, pemerintah mendorong pengembangan industri perikanan di Kepulauan Natuna. Lalu, mengembangkan wisata di sekitarnya, terutama di Pulau Anambas.

Ketiga, mengembangkan sektor minyak dan gas. Terakhir, membangun pangkalan militer untuk pertahanan dan keamanan di Kepulauan Natuna.

"Kami akan mendorong pengembangan industri perikanan di Kepulauan Natuna. Kedua kita ingin mengembangkan turisme. Kenapa, karena pantai  di Anambas itu indah sekali. Ketiga, wilayah Natuna itu kaya akan oil dan gas. Keempat, TNI akan memperkuat pertahanan di wilayah Natuna," jelas Rizal.

Rizal menekankan, pemerintah tidak ingin mengulang kesalahan rezim yang lama, di mana kapal-kapal pencuri ikan bebas masuk di Kepulauan Natuna. Apalagi perairan Natuna adalah perairan yang "gemuk", mengandung ikan yang melimpah. Pemerintah akan memindahkan 400 kapal tradisional di atas kapasitas 30 ton untuk bisa menangkap ikan lebih banyak di Kepulauan Natuna.

"Kami tidak ingin kembali ke rezim yang lama, di mana kapal pencuri ikan yang masuk. Kita tidak ingin kembali ke model yang lama. Kita ingin meningkatkan kapasitas nelayan nasional kita supaya mereka bisa menangkap ikan lebih banyak. Kami akan memindahkan sekitar 400 kapal ikan tradisional yang di atas 30 ton," jelas Rizal. [ald]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya