‎ Erupsi Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur yang membawa abu vulkanik ke arah Barat-Barat Daya menyebabkan Bandara Abdul Rachman Saleh ditutup mulai Senin (11/7) pukul 11.00 WIB hingga Selasa (12/7) pukul 09.00 WIB. Hujan abu vulkanik tipis di sekitar bandara menyebabkan pihak otoritas bandara menutup semua aktivitas penerbangan.
‎Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sutopo Purwo Nugroho menerangkan Gunung Bromo pada Senin pagi secara visual cuaca cerah-mendung, angin tenang, suhu 9-20°C.
‎Asap kawah teramati keluar kelabu kecoklatan keadaan sedang-tebal, dan memiliki tekanan lemah-sedang, serta tinggi asap berkisar 300-1200 meter dari puncak kawah kearah Barat-Barat daya.
"Berdasarkan pengamatan Pos Gunung Bromo PVMBG secara seismik tremor amplitudo maksimum 1-5 mm dominan 2 mm. Artinya potensi erupsi kecil dengan membawa material abu vulkanik tipis masih akan berlangsung," ujar Sutopo kepada wartawan di Jakarta, Senin, (11/7).
‎Status Gunung Bromo sendiri tetap Waspada (level II). Rekomendasi PVMBG dalam status WASPADA masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
"Gunung Bromo tetap aman untuk wisata asal tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 km," imbuh Sutopo.
‎Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu mengungsi ke tempat lain. Pihak otoritas juga bandara akan terus berkoordinasi dengan PVMBG dan BMKG mengenai buka tutupnya bandara. [sam]