Berita

joko widodo/net

Politik

Pembangunan Tidak Prioritaskan Hal Fundamental, Jokowi Akan Jatuh

SENIN, 11 JULI 2016 | 06:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Joko Widodo dinilai gagal membuat prioritas dalam proyek pembangunannya. Kelemahan tersebut menjadi batu sandungan yang membuat Presiden "jatuh".

"Jokowi seharusnya memprioritaskan perubahan yang paling fundamental, yaitu sistem dan manusia-manusianya," kata Kooordinator Perjuangan Kekuatan Rakyat, Yudi Syamhudi Suyuti, dalam keterangan tertulis.

Sistem ini menyangkut yang tertulis atau tidak tertulis, dan harus terdiri dari tiga unsur, yaitu struktural, sosial, kultural. Dasar dan puncaknya adalah rakyat. Karena rakyatlah pemilik negara, sehingga kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat.


Kenyataannya, saat ini Jokowi memprioritaskan infrastruktur yang pada niatnya baik, tetapi waktunya tidak tepat. Seharusnya Jokowi prioritaskan infrastruktur yang sesuai kebutuhan mendesak.

Ia menegaskan bahwa perubahan sistem dibutuhkan untuk mencapai kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan. Sekarang kesenjangan yang terjadi di masyarakat dipicu lemahnya law enforcement, tidak ada penguatan ekonomi untuk rakyat dan pendidikan masih jauh dari standar.

Dalam masalah penguatan ekonomi dan persoalan agraria yang menjadi tanggung jawab Jokowi, justru tidak berpihak pada rakyat. Sistem agraria ini sudah tertulis di Pasal 33 UUD 45 dan UU PA 5/1960, tetapi tidak diterapkan. Artinya, perlu diadakan perubahan fundamental karena masalah agraria ini salah satu contoh produk sistem negara yang berhubungan dengan struktural, sosial dan kultural.

"Masih banyak tindakan pemerintah yang mengakibatkan rakyat di ambang kehancuran. Ini lebih bahaya dibandingkan kehancuran negara," katanya.

Dalam kondisi pemerintahan Jokowi yang sangat kritis dengan keadaan defisit anggaran yang menuju angka 3 persen, Jokowi tidak mampu melakukan hal prinsip seperti menegakkan keadilan yang seharusnya menjadi tanggung jawab utama seorang pemimpin.

"Jika pada akhirnya angka defisit 3 persen terjadi dan Jokowi terpaksa jatuh, hal itu bukan karena siapa-siapa. Melainkan karena Jokowi sendiri yang tidak mampu membuat skala prioritas dalam meja kekuasaannya yang diamanatkan rakyat," ungkap Yudi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya