Berita

micah johnson/net

Dunia

"Sniper" Penyerang Polisi Dallas Adalah Veteran Perang Afghanistan

SABTU, 09 JULI 2016 | 08:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pelaku penembakan misterius terhadap 11 anggota kepolisian (lima di antaranya tewas) di Dallas, negara bagian Texas, Amerika Serikat, adalah pria keturunan kulit hitam veteran perang AS di Afghanistan.

Penyerangan terjadi pada Kamis malam (7/7), ketika unjuk rasa yang memprotes tindakan diskriminatif aparat kepolisian terhadap warga kulit hitam terjadi di pusat kota itu. Massa demonstran mengutuk penembakan dua warga kulit hitam yang dilakukan polisi di Minnesota dan Louisiana, sebelumnya.

Tiba-tiba, sekitar pukul 21.00 waktu setempat, sejumlah polisi yang menjaga jalannya demonstrasi bertumbangan. Diketahui belakangan 11 polisi tertembak dan 5 orang tidak bisa diselamatkan.


Jumat waktu setempat, kepolisian berhasil menyergap tersangka, Micah Johnson, berusia 25 tahun.

Johnson tewas akibat ledakan bom yang digunakan aparat untuk melumpuhkannya. Sebelumnya, polisi mengepung tersangka selama beberapa jam.

Sejauh ini, Johnson diduga bertindak sendirian dalam aksi teror tersebut. Padahal sebelumnya, kepolisian Dallas meyakini ada dua orang "sniper" (penembak jitu) yang melakukan serangan.

Kepolisian kemudian menemukan bahan pembuat bom, rompi anti peluru dan amunisi serta buku taktik tempur, dari penggeledakan di rumah pelaku, di Mesquite, pinggiran kota Dallas. Polisi menyebut Johnson tidak memiliki riwayat kriminal sebelumnya.

"Saat ini masih satu pria bersenjata. Tidak ada bukti  dia bagian dari atau terinspirasi organisasi teroris internasional," kata Sekretaris Homeland Security AS, Jeh Johnson, kepada  wartawan di New York.

Pada konferensi pers di Dallas, walikota Michael Rawlings, mengatakan bahwa serangan ke arah pihak kepolisian berasal dari satu bangunan yang lebih tinggi.

Sejauh, tiga orang lain ditahan oleh polisi terkait persitiwa itu. Namun, aparat belum menyatakan mereka terkait langsung dengan teror tersebut. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya