Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Potensi Kebakaran Hutan Meningkat Selama Tiga Bulan Ke Depan

SELASA, 05 JULI 2016 | 16:38 WIB | LAPORAN:

Bulan Juli ini, Agustus hingga September mendatang akan menjadi bulan yang paling berpotensi menimbulkan kebakaran hutan.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat diwawancara Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/7).

"Cuaca ke depan akan lebih kering sehingga potensi mudah terbakar meningkat," ujarnya.


Akibat kondisi tersebut, masih kata Sutopo, kekeringan akan melanda ratusan titik di tanah air.

"Karena kondisi kering, sulit air dan lokasi yang sulit diakses akan menyebabkan kesulitan memadamkan api," ungkapnya.

Tak hanya itu, Sutopo mengimbau agar selama musim libur Lebaran ini masyarakat tidak membakar hutan saat membuka lahan. Dampak kebakaran hutan saat musim kemarau sangat berbahaya dan merugikan semua pihak.

"Pencegahan harus ditingkatkan karena lebih efektif daripada pemadaman," katanya.

Berdasarkan pantauan Lapan dari satelit Modis dengan sensor Terra Aqua dari NASA, terdeteksi ada 288 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang (30-79 persen) dan tinggi (lebih dari 80 persen) pada Minggu (3/7) pukul 06.00 WIB. Dari 288 hotspot tersebut 245 hotspot di Sumatera dan 43 hotspot di Kalimantan. Sebagian besar hotspot tersebut disengaja atau dibakar.

Pada tingkat kepercayaan sedang (lebih dari 30 persen) di Sumatera terdapat 245 hotspot dengan sebaran Aceh 29, Sumatera Utara 112,  Sumbar 47, Riau 26, Bengkulu 15, Jambi 10, Lampung 2, dan Sumsel 4. Di Riau hotspot terdapat di Kampar 1, Pelalawan 2, Rohil 8, Dumai 1, Kuansing 1 dan Inhu 1.

Upaya pemadaman karhutla terus dilakukan oleh Satgas Terpadu Siaga Karhutla di Riau. BNPB menempatkan 2 helikopter water bombing jenis MI-8 dan MI-171, serta 2 pesawat Air Tractor water bombing. Setiap hari heli dan pesawat tersebut memadamkan api dari udara.

Sementara itu, Satgas darat dari TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, BPBD, Masyarakat Peduli Api dan karyawan perusahaan memadamkan api dari darat. Indeks Standar Pencemaran Udara di Lido Kab Rokan Hilir pada level sedang hingga tidak sehat. Kepulan asap banyak ditemukan di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rohil yang dilakukan oleh warga dari luar Rohil.

Sementara itu pemadaman karhutla di Desa Sungai Solok Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Kampar masih dilakukan petugas. Luas lahan terbakar 9 hektar.

Di Desa Kapau Kecamatan Kerumutan terbakar 1,5 hektar. Petugas masih terus memadamkan api Taman Nasional Tesso Nelo, Desa Sungai Solok Kecamatan Kuala Kampar di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Di wilayah Kabupaten Lima Puluh Koto Provinsi Sumbar, lokasi terbakar sulit dijangkau dan sudah terbakar dua hari. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya