Berita

net

Nusantara

Kemenag Tidak Persoalkan Perbedaan Penetapan 1 Syawal

SELASA, 05 JULI 2016 | 00:30 WIB | LAPORAN:

Kementerian Agama tidak mempersoalkan adanya perbedaan pandangan dalam penetapan 1 Syawal 1437 Hijriyah.

Namun, menurut Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin, untuk penetapan awal Ramadhan, awal Syawal, dan 10 Dzulhijah harus melalui wukuf Arafah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah.

"Jadi, siapa yang mau melaksanakan (berbeda) ya silakan saja, kita tidak akan melarang," ujarnya usai sidang Isbat penetapan 1 Syawal di kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Senin malam (4/7).


Amin mengatakan, penetapan 1 Syawal melalui sidang Isbat tidak hanya melibatkan Kemenag dan MUI saja. Termasuk juga melibatkan sejumlah ormas Islam di Indonesia.

"Masyarakat bisa memilih dan memilah. Yang ikut hasil sidang Isbat silahkan ikuti saja. Ada yang tidak sesuai, monggo silahkan saja," paparnya.

Amin menilai, keragaman budaya Nusantara juga ikut mendorong terjadinya perbedaan penetapan 1 Syawal.

"Hak keberagaman orang kan beda-beda. Silahkan ikuti adat istiadatnya bagi masyarakat yang sudah melaksanakan 1 Syawal," jelasnya.

Diketahui, jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kelurahan Binuang, Kota Padang, Sumatera Barat, telah merayakan Idul Fitri Senin ini. Mereka juga telah melaksanakan malam takbiran menyambut 1 Syawal 1437 Hijriyah di Mushalla Baitul Makmur dan lingkungan sekitar malam kemarin.

Kemenag sendiri menetapan 1 Syawal dan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu 6 Juli 2016. Hal itu hasil keputusan sidang Isbat berdasarkan pemantauan rukyat hilal. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya