Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Lagi-lagi Mudik Macet Parah, Negara Seperti Auto Pilot

SENIN, 04 JULI 2016 | 13:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Pemerintah dapat dinilai telah gagal total dalam manajemen mudik Lebaran tahun ini.

Sudah sewajarnya pejabat yang bertanggung jawab menangani arus mudik tahun ini mundur dari jabatannya karena terbukti secara nyata gagal total dalam mengorganisasi pemudik tahun 2016.

Hal itu dikatakan Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, kepada wartawan, Senin (4/7).


Uchok mengaku mengumpulkan informasi yang menunjukkan mayoritas pemudik, mulai dari bayi sampai lanjut usia, tertahan puluhan jam dalam kemacetan. Negara tidak hadir di tengah kejadian ekstrem itu.

Akibatnya, kerugian pemudik tak terhingga. Bila diasumsikan jumlah mobil yang mudik sebanyak 2.4 juta saja, maka alokasi anggaran untuk beli bensin mencapai Rp 1,3 triliun untuk per hari. Belum lagi uang transportasi yang membengkak hingga kesehatan para pemudik yang terganggu.

"Janji Jokowi di bawah kepemimpinannya negara akan hadir dalam persoalan rakyat terbukti hanya pepesan kosong atau cerita kosong. Rakyat seperti tak punya pemerintah. Ini benar-benar pemerintahan auto pilot," ungkap Uchok.

Lebih miris, lanjut Uchok, kemacetan parah itu terjadi di tengah alokasi anggaran besar Kementerian Perhubungan, khusus bagi menyambut Lebaran. Untuk Dirjen Perkeretaapian disediakan alokasi anggaran sebesar Rp 9,9 miliar, dan Rp 100,1 miliar untuk subsidi angkutan kereta api. Kemudian, Ditjen Perhubungan Darat mengalokasikan Rp 27,6 miliar.

"Alokasi anggaran ini besar, tapi pihak pemerintah gagal total untuk pelayaan rakyat untuk mudik. Menteri Perhubungan silakan mengundurkan diri," ujarnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya