Berita

cosmas batubara/net

Nusantara

PEMBATALAN REKLAMASI

Agung Podomoro: Kami Tunduk Kepada Pemprov DKI

SABTU, 02 JULI 2016 | 15:22 WIB | LAPORAN:

PT Agung Podomoro Land (APLN) menegaskan hanya akan tunduk kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Purnama alias Ahok.

Pernyataan menantang ini menanggapi instruksi pemerintah pusat agar reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta yang dikelola anak perusahannya, PT Muara Wisesa Samudera, dihentikan secara permanen.

"Kami tunduk pada pemerintah DKI," ujar Direktur Utama PT APLN, Cosmas Batubara, dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Sabtu (2/7).


Sejak Komite Bersamayang dipimpin Menko Maritim, Rizal Ramli, menyatakan penghentian permanen Pulau G, Agung Podomoro Land mengaku belum menerima Surat Keputusan (SK) baik dari pemerintah pusat atau dari Pemprov DKI.

"Kami juga belum menerima Surat Keputusan dari Pemerintah DKI," katanya.

Cosmas mengklaim selama ini perusahannya sudah terbuka kepada masyarakat dan pemerintah terkait proyek reklamasi. Ia mengira pemerintah pusat menerima informasi yang salah mengenai Pulau G.

"Bila kalangan pemerintah tidak mau mendengar, ya tidak mengerti. Jangan-jangan beliau (Rizal Ramli) salah menerima informasi," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat telah mengetuk palu, memerintahkan penghentian secara permanen pembangunan Pulau G di proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Reklamasi Pulau G dianggap sangat melanggar kaidah lingkungan hidup, karena dibangun di atas pipa-pipa kabel PLN dan secara teknis sangat "serampangan".

Pemprov DKI memberikan izin reklamasi Pulau G kepada anak perusahaan Agung Podomoro Land, PT Muara Wisesa Samudera. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya