Berita

foto :scorpion wildlife trade monitoring group

Nusantara

Ironis, Satwa Langka Bebas Diperjualbelikan Di Pasar Sukahaji Bandung

RABU, 29 JUNI 2016 | 10:55 WIB | LAPORAN:

Organisasi Non Pemerintah Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menertibkan dan melakukan pembinaan terhadap para pedagang satwa di Pasar Sukahaji Bandung.

Pasalnya, dari hasil pemantauan Scorpion selama tiga hari terakhir, 26-28 Juni, menemukan maraknya perdagangan satwa langka di pasar Sukahaji. Berbagai jenis satwa langka diperjualkan di Pasar Sukahaji, seperti kucing hutan dan elang tikus.

"Kucing hutan dijual dengan harga Rp 500 ribu per ekor. Sementara elang tikus dijual Rp 700 ribu per ekor," papar investigator senior Scorpion, Marison Guciano melalui siaran pers, Rabu (29/6).


Dalam catatan Scorpion, lanjut Marison, pasar Sukahaji termasuk ke dalam pasar satwa terburuk yang pernah ditemui. Di lokasi ini, satwa langka diperjualbelikan secara bebas dan terbuka. Kondisi satwa-satwa tersebut mengenaskan, dikurung di dalam kandang kecil dan kotor.

Ia juga menyampaikan bahwa marak dan bebasnya perdagangan satwa langka di pasar Sukahaji ditengarai karena adanya oknum aparat yang menjadi beking.

"Informasi yang kami terima seperti itu. Setiap ada operasi selalu saja informasinya bocor," tambahnya.

Marison berharap KLHK mengambil langkah langkah serius untuk menertibkan dan mengawasi peredaran satwa liar di pasar pasar satwa di Indonesia.

"Kami sudah sejak lama meminta agar pasar-pasar satwa liar ilegal ditutup karena pemerintah terbukti tidak bisa mengontrol perdagangan satwa langka di pasar pasar satwa," tukasnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya