Berita

johan silalahi/net

Politik

Presiden "Kunci" Keberhasilan Bangsa

SENIN, 27 JUNI 2016 | 17:32 WIB | OLEH: JOHAN O. SILALAHI

KITA membutuhkan pemimpin bangsa yang sudah tuntas dengan pencarian jati dirinya.

Pemimpin yang orientasinya selalu memikirkan rakyatnya, tidak lagi mendahulukan kepentingan dirinya dan kelompoknya. Pemimpin yang tidak beorientasi kepada materi serta puja dan puji. Pemimpin yang tidak takut pada keramaian, tetapi juga tidak takut pada kesepian dan kesendirian.

Pemimpin yang visi dan misinya adalah untuk memberikan karya nyata yang monumental bagi bangsa dan negaranya.

Pemimpin yang mampu membebaskan bangsa Indonesia dari persoalan-persoalan besar dan fundamental, yang sejak Indonesia merdeka hingga kini belum juga tuntas terurai.

Terlepas dari semua kelebihan, kekurangan dan kesederhanaan yang dimiliki oleh Presiden Jokowi, secara jujur, objektif dan sesuai hati nurani, kita mengapresiasi kesungguhan dan itikad baik dari Presiden Jokowi untuk tetap berada di jalan yang lurus dan benar, dengan integritas dan tekad yang kuat untuk memberikan karya nyata yang monumental (Legacy) bagi bangsa dan negaranya.

Satu hal yang penting dan sangat mendesak yang harus disadari oleh beliau untuk bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa dan negara ini, bahwa sehebat apapun seorang pemimpin atau sebaliknya selemah apapun seorang pemimpin, jika tidak dibantu oleh orang-orang terbaik bangsanya, maka semua pasti akan sia-sia pada akhirnya.

Presiden Joko Widodo harus teliti mencari dan mengumpulkan orang-orang terbaik di negeri tercinta ini. Para negarawan yang sungguh-sungguh ingin menyelamatkan masa depan bangsa dan negaranya.

Presiden Jokowi harus berhati-hati terhadap siapapun orang-orang di sekelilingnya, yakni para petualang politik yang perilakunya seperti musang berbulu domba. Selalu berperilaku seolah-olah sungguh-sungguh berkarya bagi bangsa dan negaranya, padahal sesungguhnya yang dilakukannya terus menipu dan menjarah bangsa dan negaranya, untuk kepentingan pribadinya, keluarganya dan kelompoknya.

Penulis adalah Pendiri Jaringan Negarawan Indonesia

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya