Dua tenda putih terpasang di depan tap gate in (pintu masuk tap) Stasiun Tanah Abang, Sabtu (25/6).
Empat orang petugas berseragam PT KAI tampak cekatan melayani penumpang yang ingin membeli tiket KRL.
Empat unit alat penukar tiket tersedia di meja masing-masing. Garis antre berwarna merah, jadi penanda batas pelanggan yang akan membeli tiket.
Sementara itu, di antara dua tenda terdapat sebuah kipas besar berwarna hitam untuk menstabilkan teriknya matahari dari luar tenda.
"Sudah sejak awal bulan, Mas," ujar petugas yang bernama Mufti, terkait layanan transaksi tiket tersebut, Sabtu (25/6).
Sama halnya dengan loket biasa, selain melayani transaksi tiket, di loket bayangan tersebut petugas juga memfasilitasi penumpang yang akan menukarkan tiket jaminan dengan uang tunai (refund).
Menurut Mufti, keberadaan loket tersebut hanya sementara waktu saja. Terhitung sejak awal bulan Juni hingga menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.
"Cuma sampai lebaran (Idul Fitri). Setelah itu normal lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Commuter Jabodetabek, EVA Chairunnisa, membenarkan terkait keberadaan loket bayangan tersebut.
Menurut Eva, loket itu juga merupakan tanggungjawab PT KCJ.
"Soalnya, untuk pengelolaan penjualan loket ada di KCJ," timpal Eva.
Melalui keberadaan empat loket tambahan bertenda tersebut, pihak KCJ berharap dapat melayani penumpang yang kerap membludak di Stasiun Tanah Abang.
Mengingat, keterbatasan tempat dan petugas, kerap membuat penumpang antre panjang dan lama.
"Saat ini, di lantai bawah stasiun (Tanah Abang), cuma ada empat petugas. Tapi, penumpangnya banyak. Jadi, loket ini hanya memperbantukan," urai Eva.
[zul]